Saat ini seorang gadis dengan rambut panjang yang di kepang rapih pada kedua sisinya namun masih menyisakan gerai rambut yang begitu indah sedang kesana kemari mencari buku yang di rekomendasikan oleh temannya.
"Apa sih judulnya, kok gua lupa ya " bingung karena tak mengingat buku yang ia cari , padahal ia sudah berkeliling selama 15 menit di sana . Putus asa tak mengingat judul bukunya akhirnya ia memilih untuk menghubungi temanya .
"Hallo... " Sapanya saat panggilan terhubung.
"Judul bukunya apa , gua lupa " sembari membolak balik novel yang ada di depannya.
" Can you see me , xx penulisnya "
"Ouh ok , makasih. Awas ya , kalo sampe ceritanya nggak sesuai sama ekpektasi bakal gua ubah alurnya , biar gua jadi pemeran utamanya." Ancamnya gurau . Sembari mencari novel yang di maksud.
" Iyaaa elah , percaya deh sama gua " setelah ia menemukan apa yang ia cari dan langsung membawa pada kasir .
"Ya udah , gua mau bayar dulu " ucapnya lalu mengakhiri sambungan.
" Totalnya 100k mb " jelas mb kasir sembari memberikan paper bag.
"Ouh iyaa mb makasih "
"Sama-sama mb "
Saat ia sedang mengecek barang yang di beli sembari berjalan tanpa memperhatikan jalanya ,hingga sebuah tangan kekar menariknya sampai membentur dada bidang seseorang. Kejadian yang terjadi begitu saja membuat sang gadis terpaku beberapa detik hingga ia sadar dan meminta maaf .
"Maaf, ak.... " lalu memastikan siapa orang yang ia tabrak . Jantungnya tiba-tiba saja berpacu begitu cepat saat matanya menatap sosok yang ada di depannya.
"Lain kali klo mau bunuh diri jangan di depan mata gua , nyusahin" mendengar penuturan pedas itu ia langsung membalas dengan sama ketusnya , padahal ia sudah berinisiatif untuk meminta maaf.
"Heh ! , lagian gua juga udah minta maaf kenapa situ sewot . Gua juga nggak tau kali kalo lo mau lewat , lagian pintu toko buku nggak se-sempit itu juga kali" pancaran mata penuh amarah sudah ia berikan . Siapa suruh ngomong seenak jidat.
"Mata lo buta ? " Sang gadis kembali membulatkan matanya ketika di katakan ia buta , padahal ia dengan jelas bisa melihat sosok cowok menyebalkan di depannya.
"Apa ? Buta ? , Lo nggak liat nih ! Mata gua fine-fine aja , bahkan dengan jelas liat muka nauzubillah lo yang pengen gua gigit" jelasnya sembari menunjukkan kedua matanya yang memiliki bulu yang lentik dan panjang juga gerakan tangan yang ingin meraup semua wajah milik sang cowok .
Sang cowok yang juga kesal pada gadis di depannya pun langsung menangkup kedua pipinya dan membuat sang gadis menghadap pada arah kanan yang ternyata adalah jalan raya yang cukup ramai akan kendaraan. "Makanya lain kali kalo punya uang buat periksa mata bukan buat beli novel " sarkas nya lalu pergi meninggalkan sang gadis yang terkejut dan terpaku untuk waktu yang lama .
*Isi otak sang gadis*
"Hah? Kok bisa , kan tadi gua ada di toko buku " mencari sesuatu. Ia masih belum percaya mencoba mengingat apa yang ia lewatkan.
"Perasaan gua ada di toko buku dah tadi ? " Pikirnya sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal , ia mencoba mencerna apa yang barusan terjadi.
Cukup lama hal tersebut berlangsung hingga tepukan pada pundaknya membuat ia tersadar.
"Mb , itu hp milik mas tadi jatuh" ucap ibu yang mengenakan daster dengan tentengan pada tangannya, seperti habis berbelanja.
"Huh? "