Chapter 06

312 34 3
                                    

Happy Enjoy and Reading~

.

.

.

.

.

.

    Para pilar langsung menghampiri penjaga itu termasuk Indonesia dan Russia yang tadi sedang berdansa.

    "Ada apa?." Tanya langsung Germain.

    "M-maaf hah tuan, a-armada penelitian hah. Tel--."

     "Tenangkan dirimu terlebih dahulu." Ucap Canada.

     S.K. datang membawa air mineral yang dia minta dari pelayan barusan. Langsung memberikan kepada penjaga itu.

     "Jadi?." Tanya Germain saat melihat penjaga itu mulai membaik.

     "Armada penelitian hancur tuan." Ucap penjaga itu pelan.

     Germain yang mendengar itu langsung mencengkram kerah baju penjaga itu. Pria itu terlihat marah. Semua orang juga ikut terkejut. Bagaimana tidak, walaupun sudah memakai penjagaan ketat. Armada penelitian yang di pimpin oleh WHO itu dilengkapi dengan keamanan dari dalam yang dirancang oleh NATO, yang bisa di bilang sangatlah canggih. Jadi, hampir tak mungkin kalau armada penelitian itu mengalami ke hancuran.

     "Bagaimana bisa itu terjadi? Sebagian dari kalian cepat menuju armada penelitian. Aku yang akan mengintrogasi penjaga ini " ucap Germain.

      Setengah dari mereka langsung bergegas ke armada penelitian. Memastikan yang di ucapkan penjaga itu benar atau tidak.

🌼🍁🌼

       Mereka bertujuh-- Fillipina, S.K, N.K, Russia, Indonesia, Poland, dan Amerika. Menatap miris ke depan. Benar apa yang dikatakan penjaga itu armada penelitian itu sudah hancur. Bahkan tinggal puing- puingnya saja. Bahkan, sangat terlihat wajah tak percaya dari mereka. Fillipina dan S.K mendekati tempat itu, berharap ada yang bisa terselamatkan. Begitu juga yang lain. Bahkan, terdapat para penjaga yang terbaring tak berdaya ada yang badanya terbakar ada juga yang badannya terpotong- potong ataupun hanya tersisa separuh dari tubuhnya.

    "Apakah ini serangan monster? Atau sabotase?". Tanya Amerika.

    "Aku tidak yakin." Ucap N.K yang mengecek korban.

    "Kalaupun hanya kecelakaan seharusnya tidak akan seperti ini." Ucap Amerika yang mencek tubuh korban yang terpotong- potong.

    "Mereka terlihat di serang monster tapi sebagian dari mereka kenapa ada yang terbakar? Kalau pun armada ini di serang, bukannya mereka akan membereskan dengan mudah tanpa seperti ini? Jangan- jangan." Asumsi Poland.

     "Tetap saja, pilihan adalah monster atau sistem mereka disabotase." Ucap Russia.

     "Kalaupun monster, harusnya itu adalah monster yang sudah di fase mutan dan kalaupun di sabotase siapa yang melakukannya. Atau, pada saat itu secara tidak sengaja mereka menyerang bersamaan." Asumsi gila Amerika.

     "Itu bisa terjadi, tapi monster fase mutan harus memakan bagian tubuh kita agar bisa. Sedangkan di antara kita tidak ada yang terluka atau pun bagian tubuh mereka terpotong." Ucap N.K.

    "Kalian bantu kami." Ucap Indonesia yang menyeret sebuah peti.

     Mereka berempat menghampiri Indonesia. Fillipina dan S.K juga membawa sebuah box. Russia mengangkat peti besi yang diseret Indonesia dengan mudah. N.K membawa box yang di bawa Filipina dan S.K menyingkir dari tempat itu.

[ B ] Silence | RussXfemIndo [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang