Elara 27 : ••• Jenguk Tio •••

457 18 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

"Permisi, Ibu mau membagikan buku," ucap Ibu guru yang berjalan menuju meja guru. Di tangannya terdapat buku tulis murid IPS kelas sepuluh yang sekarang dia injak. Guru tersebut menaruh buku lalu membagikannya satu persatu.

"Rara," panggil ibu guru tersebut.

Ara yang terpanggil, berjalan menghampiri guru tersebut. Kemudian mengambil buku yang di letakkan dimeja. Setelah mengambil, Ara pun berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Ra, ini buku Tio, Ibu titip sama kamu." Ara menghentikan langkahnya lalu membalikkan badan, menerima buku Tio.

"Terimakasih semuanya."

"Sama-sama Ibu cantik," balas para siswa yang duduk di depan, menggoda guru tersebut.

Guru yang memasuki kelas memang terbilang masih muda. Makanya banyak godaan dari para siswa. Ibu guru keluar, karena urusannya telah selesai. Ia hanya tersenyum, menanggapi gombalan dan godaan para siswanya.

Ara menghela nafas. Sebenarnya ia malas memegang buku Tio, karena laki-laki itu sangat menyebalkan. Nabila menoleh ke belakang, berniat mengajak Meka dan Ara ke rumah Tio.

"Guys, gimana kalau kita jenguk Tio. Udah tiga hari dia sakit. Masa nga kita jenguk," kata Nabila, menatap mereka meminta persetujuan. Sebenarnya Nabila hanya ingin mengajak, sekalian jalan-jalan karena bosan di rumah.

"Dia sakit gara-gara dipukul El nga?" tanya Meka, melipat tangan dan tangan satunya lagi di kepala, seolah sedang berpikir.

"Masa gara-gara dipukul sampai sakit tiga hari." Ara berpikir, tidak percaya pukulan El bisa membuat anak orang tumbang selama tiga hari.

"Yaudah, gue ikut aja. Sekalian bawa bukunya" Ara mengangkat buku Tio ke udara.

Nabila mengangguk kemudian berpikir, harus menggunakan apa mereka ke sana. "Tapi naik apa?"

"Tenang. Gue bawa mobil," jawab Meka menaik turunkan alisnya, berlagak sombong. Di persahabatan mereka bertiga, memang Meka yang paling bisa diandalkan.

"Tumben?" Ara menatap Meka heran, karena biasanya Meka tidak pernah bawa mobil.

"Nga ada yang nganter. Jadi gue naik mobil."

"Enak ya, yang punya mobil tinggal bawa," celetuk Ara sembari menyenggol tangan Nabila yang berada di depannya.

Nabila menatap Ara sewot, dengan wajah galaknya. "Lo ngapain nyenggol gue. Yang punya mobil kan, Meka."

"Nga asik lo!" seru Ara menatap malas Nabila, yang sepertinya sedang tidak mood.

🏵️🏵️🏵️

"El, bagi dong jawabannya," ujar Andra memukul pundak El yang berada di depannya.

Sekarang kelas XII IPS 1, sedang mengadakan ulangan matematika mendadak. Di les terakhir pelajaran, ulangan mendadak sangat tidak direkomendasikan. Apalagi ulangan matematika. Bukannya fokus mengerjakan, yang ada siswa-siswi asik main. Bahkan tertidur karena ngantuk karena kekenyangan.

ELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang