Chap 10

87.9K 6.6K 212
                                    

Haaaaai udah lama banget ya kita gak ketemu hihihihi....

Mau curhat dikit nih, penting gak penting sih sebenernya buat kalian.

Jadi kan tadinya cerita ini mau aku buat versi panjang alias kaya telenovela gitu ya, cuma kayanya ngga jadi gitu, jadi aku bikinnya versi pendek aja yaaaaa soalnya masih banyak ceritaku yang belom selesai, sedangkan aku harus udah selesaiin semua ceritaku sebelum akhir Juli.

Emang masih rada lama sih, cuma dalam tenggang waktu segitu aku juga ada banyak kegiatan gitu, senin-jumat full pulang malem ngelebihin jam orang kantoran... Huhuhu sedihhh :""""

Btw, tanggal 9 juni nanti aku bakal ke bakalan ke Unpad lohhh hihiihi dan 10-12 juni nanti aku bakal ada di Jogjaaaa!!!!

Ada yang mau ketemu aku? ;;)

HAHAHAHAHA

Okeeee sekian dulu curcol kuuu :****

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

"Nak Seruni?" panggil Ibunya Leo dengan nada kaget.

"Bu ... Hesty?" Seruni-pun tak kalah kagetnya.

Sedangkan Leo, Papanya dan Joan hanya mampu menahan bingungnya. Yang mereka tangkap sekarang, Ibunya Leo dan Seruni sudah pernah bertemu sebelumnya dan sudah saling mengenal.

Dengan tanpa canggung Bu Hesty berdiri dan langsung memeluk Seruni, jelas perlakuan Bu Hesty tersebut semakin membuat kening ketiga orang disana semakin berkerut. Tak terpungkiri, Seruni-pun juga sedikit bingung, namun senang juga bisa bertemu kembali dengan Ibu baik hati yang ia temui tempo hari di depan supermarket.

"E-hem," deheman Leo membuat semua mata yang berada di ruangan itu melihat padanya. "Mama udah kenal sama Seruni?" tanya Leo, ia sudah tak tahan dengan rasa penasarannya.

Dengan semangat, Bu Hesty mengangguk sambil tersenyum. "Iya, kita pernah ketemu di supermarket" papar Bu Hesty tanpa diminta.

"Ooohhh," Leo hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"Nak, kenalin ini suami saya," Bu Hesty sedikit memiringkan badannya agar suaminya bisa bersalaman.

Seruni sempat memandangi suami Bu Hesty. Lelaki dengan sedikit uban di kepalanya, perut buncit juga kumis tebal yang menghiasi mulutnya. Persis seperti Pak Raden. Hampir Seruni tertawa dibuatnya, tapi tidak, Ia masih punya sopan santun untuk tidak menertawakan orang yang lebih tua.

"Saya Seruni, Pak," ucap Seruni sambil tersenyum menahan tawanya.

"Nadi," ucap Papanya Leo.

Seruni tersenyum sopan. Joan dibelakangnya sudah sangat merasa canggung di ruangan itu. Dan Leo menyadari hal itu, namun tak memedulikannya. Karena ia tau, Papa dan Mamanya pasti akan mengajak mereka makan malam bersama di ruangan itu. Sudah pasti.

"Dan ... Siapa gadis cantik ini, Leo?" tanya Bu Hesty sangat ramah. Membuat bulu kuduk Joan berdiri semua.

"Karyawanku, Ma," jawab Leo.

Bu Hesty menganggukan kepalanya sekilas. "Seruni, dan temannya ..."

"Joan, bu," jawab Joan sopan.

"Iya, Seruni dan Joan, kami sangat senang loh kalau makan malam ini ditemani oleh kalian, apalagi Seruni, ibu mau tau bagaimana perkembangan kehamilanmu," ucap Bu Hesty antusias saat melihat perut Seruni sudah sedikit membuncit walaupun tidak terlalu kentara karena gadis itu menggunakan pakaian yang kebesaran.

"Hamil?" Leo berjengit kaget.

Seruni menatap Leo takut, lalu menundukan kepalanya.

Namun, mendapat pelototan dari sang Ibu, Leo langsung gelagapan.

TRS [1] : Night Accident ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang