Chap 4: Emang Ganteng Banget si Hyunjin

132 23 12
                                    

Jeongin tersenyum kearah Jisung yang tidak sengaja dia temui di depan gedung sekolah. Keduanya baru sampai di Medu academy di saat yang bersamaan, Jeongin berlari kearah Jisung yang juga sama baru mau masuk kedalam gedung. Wajah Jeongin hari ini cerah sekali selain karena ingatan si tokoh tambahan Yang Jeongin mulai dia kantongi, Jeongin berniat melancarkan aksinya mencari Hyunjin. Ehe, jujur saja selama membaca manhwa, Jeongin sangat takjub dengan ketampanan yang digambarkan oleh sang author. Laki-laki sempurna yang menarik semua kalangan manusia memang julukan paling cocok untuk Hwang Hyunjin. Jeongin yang sudah masuk ke dalam manhwa bertekad akan melanjutkan semangat 'Yang Jeongin' saat menyukai Hwang Hyunjin—sekalian fanboy-an.

Jisung memeluk adik sepupu kekasihnya erat, gemas sekali melihat anak yang sering disapa 'roti' oleh Minho itu lari mendekatinya tadi. Rambutnya tuing-tuing saat berlari menambah kesan gemas. Jisung rasanya sudah ingin mencium sang adik sepupu begitu melihatnya segemas itu. Keduanya kini berjalan bersama dengan Jisung yang memeluk Jeongin erat.

"Pagi yang semangat sekali adik Minho hyung ini, apakah kamu merasa bebas dari Minho hyung?" Tanya Jisung yang seratus persen benar.

"Aku harus semangat memulai hari, hyung," jawab Jeongin penuh semangat, berusaha mengelabui Jisung.

Tanggapan Jisung hanyalah decakan lidah, mana percaya Jisung dengan tipu muslihat Jeongin. Laki-laki itu jika sempat ambruk lagi akan pura-pura terlihat baik-baik saja seperti ini contohnya. Jisung juag sudah hafal watak Jeongin satu ini.

Keduanya jalan beriringan menuju ruangan musik, pagi ini mereka langsung kelas music. Satu-satunya kelas yang mereka miliki bersama. Jeongin yang masih berada di pelukan Jisung mulai sibuk memperhatikan sana sini tentunya mencari keberadaan sang tokoh utama. Senang hati kalau bisa bertemu momen di manhwa. Kalau sesuai ingatan Jeongin dari dunia awalnya, adegan pangeran tampan jalan masuk ke koridor itu merupakan awal permulan dimana nanti sudut cerita akan berubah kearah sang tokoh utama perempuan, itu kalau tidak salah. Tapi Jeongin tetap perlu mengetahui sampai mana jalan cerita ini.

Dan benar dari kejauhan Jeongin melihat Hyunjin dan Felix masuk berdama dari pintu gedung. Sepertinya hari ini tidak dalam formasi lengkap, hanya ada Hyunjin dan Felix. Hyunjin menggunakan setelan yang rapi lengkap dengan dasi dan vest yang membungkus badan tegapnya, jangan lupa rambut panjang miliknya yang di sisir kebelakang—satu-satunya artribut tidak rapi Hyunjin hanyalah rambut panjangnya yang membuat laki-laki itu makin bersinar.

"Wow, tampan sekali," ujar Jeongin tanpa sadar setelah melihat Hyunjin. Jisung segera bergerak cepat dengan menutup mata sang adik sepupu lalu menariknya cepat.

"Lebih baik kita pergi dari sini, berbahaya."

Jeongin yang ditarik menurut saja—padahal dia belum puas menikmati ketampanan gepeng yang disukainya. Menyebalkan sekali Jisung ini kalau sudah menurut dengan sang kakak sepupu.

Sayangnya apa yang dilakukan Jisung hari ini tidak memperbaiki keadaan, Hyunjin dan Felix ternyata berada di kelas yang sama dengan mereka. Jisung merotasikan mata melihat Hyunjin dan Felix yang dikerumuni oleh semua orang, bahkan si Jeongin juga memandangi Hyunjin dengan pandangan kagum. Jisung sadar sekali bahwa pangeran dari Corti itu tampan sekali tapi mengidolakan sang pangeran sampai dititik ini terasa sangatlah tidak benar.

"Benar-benar tampan sekali, aku senang berada di sini," ujar Jeongin sambil puas memandangi sang tokoh utama. Tapi perhatian laki-laki itu sejenak berganti kearah pintu kelas yang terbuka, di sana muncul empat orang gadis cantik dengan dandan terkeren sepanjang masa. Ya Tuhan, tokoh utama wanita, Karina dan teman-temannya. Jeongin sampai membuka mulutnya lebar melihat betapa sempurnanya sang tokoh utama, benar saja Hyunjin dan Karina cocok.

Jeongin kini teringat, ini adalah counter pertama dari kedua tokoh tersebut. Saat kelas music Karina dipaksa maju oleh sang guru untuk menjadi penyanyi utama dari iringan music teman-temannya. Hyunjin memperhatikan Karina yang cantik sekali saat menyanyikan lagu yang dia sukai itu. Dari suara jatuh kehati sudah seperti kisah putri duyung. Laki-laki itu mengangguk-anggukan kepala, dia harus memperhatikan sebaik-baiknya Hyunjin agar bisa melihat bagaimana tatapan penuh cinta sosok itu. Ehehehe.

Hanya Figuran yang Mengagumimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang