1. Suami Hanya Formalitas

3.3K 182 21
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum, setelah sekian lama menunggu akhirnya aku publish sequel HAMASAH CINTA

Semoga kalian suka ya, dan selalu tunggu updatenya!!

GADIS dengan gaun putih, rambut yang digelung serta riasan yang menambah kecantikannya itu duduk di kursi rias dengan gelisah, ia tak henti-hentinya memilin jemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GADIS dengan gaun putih, rambut yang digelung serta riasan yang menambah kecantikannya itu duduk di kursi rias dengan gelisah, ia tak henti-hentinya memilin jemarinya.

"Alya, dimana Mahen? Ini sudah jam tujuh lewat mengapa belum datang juga?" Wanita setengah baya itu bertanya pada gadis yang diketahui bernama Alya itu.

"Kalau sampai laki-laki itu ngga datang awas aja kamu ya!" ancam wanita itu.

Wanita itu menutup pintu kamar seorang gadis bernama lengkap Clemira Alyana Zareen dengan cukup kuat, gadis itu menutup matanya menahan tangis kala wanita yang menjadi tantenya itu marah.

"Mahen kamu dimana? Aku harap kamu ga ingkar janji." Ia menghela nafas.

Gadis yang sering disapa Zareen oleh teman-temannya itu mencoba menghubungi seorang laki-laki yang hari ini akan menjadi suaminya, tepat dua bulan lalu Mahen melamar Zareen di depan keluarganya.

Gadis itu sebenarnya tidak mau menerima lamarannya, namun tantenya memaksa karena mahar yang diberikan Mahen cukup besar akhirnya Zareen menerima secara terpaksa.

"Alya, kenapa masih belum datang juga? Laki-laki itu mau mempermalukan kita ya? Astaga!" Wanita bernama Luna itu mendesis kesal.

"Sebelumnya aku udah nolak dia, tapi tante tetep aja mau aku menerimanya." Zareen berujar menyalahkan.

"Kamu nyalahin tante? Heh! Inget kalau aja kamu ga dirawat sama om mu itu hari ini kamu ga akan sesukses sekarang!" Luna mencengkram rahang Zareen dengan kuat.

"Mahen memberikan mahar cukup besar, karena itu tante menerimanya. Kalau kejadiannya bakal kayak gini, tante juga ga akan mau!" Luna menghempaskan wajah Zareen dengan kasar.

Gadis itu sebisa mungkin menahan air matanya yang hampir terjatuh, Zareen juga tahu terimakasih karena itu ia menerima lamaran laki-laki yang saat ini tak kunjung datang.

"Ingat Alya, kamu harus balas budi sama kami! Jika bukan karena om mu aku ga bakal sudi merawat anak pembawa sial seperti kamu!" Kalimat sarkas yang dilontarkan sang tante mampu menusuk hati gadis itu.

OUR DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang