8 - Merinding

71 10 2
                                    

Ino kini masih berjalan, tetapi dengan cepat karena ia takut. Ia menyalakan musik yang ada di ponselnya, Miroh— dari grup band Korea Selatan—Kata orang-orang jika kita takut, dengarkan saja lagu itu

Ia terus berjalan cepat, keringatnya mulai bercucuran begitu ia sampai didepan kafe Chan. Ia berlari dan tanpa sadar langsung terjatuh dihadapan seniornya itu

"Ino kenapa? Hey .. hey bangun No" panik Chan saat melihat tubuh Ino bergetar hebat, ia mencoba membawa Ino ke atas sofa dan menenangkannya

"Ino, lihat aku .. are you okay? Ada apa hm? Kok kamu gemeter gini. Ayo ikut aku bikin teh, mau?" Ino tentu saja tidak menjawab, ia hanya bisa menatap Chan dengan kedua maniknya itu

"No?" Ino akhirnya mengangguk kecil dan Chan mulai berdiri dengan Ino yang mungkin berpikir akan mengikuti Chan dari belakang

Brukk..

Tubuh Ino terjatuh, sepertinya kakinya lemah. Chan lalu menggendong Ino dengan gaya bridal style—nya itu. "Mmm-Chan lepasin" ucap Ino sambil bergerak tak nyaman.

"Nanti kalau aku lepas.. kamu jatuh Kirino." Ino terdiam mendengar ucapan dari Chan, ia lalu terduduk sambil melihat Chan membuat teh hangat untuknya.

"Pfftt.."

"Kok ketawa?" tanya Ino dengan wajah yang dimiringkan ke kanan.

"Lagian, muka kamu serius banget liat aku buat teh.. hahaha" manik Ino membulat, Ino jarang sekali melihat wajah Chan yang tersenyum, apalagi tertawa.

"Kamu jago banget bikin teh nya" ucap Ino sambil mengayunkan kedua kakinya maju mundur.

"Memang ada orang yang gak bisa bikin teh?" tanya Chan setelahnya. Ino menatap wajah Chan dan mengangguk.

"Siapa?"

"Gatauuu" balas Ino dengan gemas, ia kemudian tersenyum manis begitu dengan kedua maniknya.

"Jangan lucu-lucu napa sih No" - Chan

"Chan? Chaaan, oi!!" Ino menggerakkan telapak tangan Chan yang tengah menuang air panas, entah kenapa Chan malah bengong.

Ssshhh..

"Aduhhh" air panas mengenai jari Chan, ia memikirkan apa sampai tak sadar teh nya sudah jadi? Hmmmm

"Eh kamu gak apa apa?" Ino berdiri lalu memegang jari Chan, ia meniup-niupnya karena khawatir Chan kenapa napa. Cieee acikiwirr

"Aku gak apa apa No. Ini minum teh nya" ucap Chan sambil melepaskan jarinya dari tangan Ino dan ia berbalik menuju pantry untuk mengambil bandage, tapi ia belum memakainya, malah menuju lagi ke meja bar dan menyuruh Ino untuk memilihkan yang bagus

"Iniii!!" tunjuknya

Sebuah plester bergambar darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah plester bergambar darah.

"Padahal aku gak berdarah" ucap Chan sembari membuka perekat plester

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senior [ BANGINHO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang