2 : Mate

1.5K 177 6
                                    

Sung Hanbin akhirnya mengalami Rut untuk pertama kalinya. Rasanya sangat menyiksa sehingga Hanbin harus bolos kuliah selama 3 hari meskipun sudah minum obat. Kalau kata Ayahnya, ini karena Hanbin baru melepaskan semua hasratnya selama 22 tahun makanya nafsunya meledak-ledak. Padahal umumnya seorang Alpha hanya perlu beristirahat penuh 1 hari, sisanya mereka bisa menjalankan aktivitas secara normal akibat bantuan obat-obatan.

Sehabis masa Rutnya selesai, Hanbin diminta komisi etik kampusnya untuk meminta maaf secara resmi kepada Hao karena Hanbin hampir saja mengklaim dengan paksa Hao di kantin beberapa hari yang lalu. Seharusnya, Hanbin bisa datang sendiri ke rumah Hao karena ia sudah memiliki hak hukum sendiri namun orang tuanya memaksa ikut, terutama Ibunya. Untung adiknya, Sung Yujin tidak ikut.

Saat surat dari komisi etik datang kerumahnya, jangan tanya apa yang ibunya lakukan. Tentu saja melempari sendal rumah sampai mendarat di kepala Hanbin yang padahal saat itu ia masih dalam masa Rut. Ibunya tentu saja sangat murka karena Hanbin hampir melecehkan omega dan parahnya kejadian itu di depan umum, sangat memalukan. Kalau tidak ada ayahnya yang menghadang, mungkin Hanbin sudah digiling jadi bahan adonan kue di cafe ibunya.

Dan disinilah Hanbin sekarang, duduk bersama kedua orang tuanya di kediaman keluarga Zhang yang disambut oleh Tn. Zhang beserta isterinya dan juga Hao di tengah-tengah mereka. Hanbin sangat malu, ini seperti lamaran saja. Untungnya ada perwakilan komisi etik yang juga datang sebagai mediator.

"Baiklah, ananda Sung Hanbin, dipersilkahkan" ucap perwakilan komite etik.

Hanbin menarik nafasnya dalam. "Saya Sung Hanbin, mahasiswa tahun ke 3 di jurusan seni modern. Saya sungguh meminta maaf atas perlakuan amoral saya beberapa hari yang lalu karena tidak bisa mengendalikan diri. Saat itu, saya baru pertama kali Rut dan belum bisa mengendalikan diri dengan baik. Maafkan saya" ucap Hanbin.

"Sung Hanbin, katakan padaku. Kenapa kau ingin menyerang anakku saat itu? Padahal ada banyak omega yang belum ditandai juga juga di tempat kejadian" tanya Tn. Zhang.

"Itu, itu karena.." Hanbin menelan ludahnya gugup, tatapan Tn. Zhang sangat mengerikan. Ia jadi ragu apakah harus jujur atau tidak tapi memang dia harus jujur sekarang, kalau dia dituntut yasudah, ia akan menerimanya karena memang ini kesalahannya. "Bau Kak Hao sangat manis, baunya membuatku lupa diri dan tanpa sadar aku langsung melompat ke arahnya saat itu" cicit Hanbin.

"Jelaskan padaku seperti apa baunya" tegas Tn. Zhang.

Hanbin menghirup udara di sekitar mereka karena memang sejujurnya, bau Hao bertebaran di rumah ini sedari Hanbin menginjakkan kakinya di rumah ini. "Baunya seperti susu yang manis dan lezat dengan perpaduan mawar yang memikat, baunya seperti perpaduan bayi dan seorang puteri bangsawan?" Hanbin sedikit ragu.

"Tuan Sung, jujurlah padaku apakah kau mencium seperti itu dari anakku?" kini Tn. Zhang beralih kepada Ayah Hanbin yang dari tadi belum ada kesempatan untuk bicara.

Tn. Sung menatap Hanbin sejenak sebelum berbicara. "Tidak. Maaf, mungkin ini terdengar kasar. Namun aku mencium bau yang tidak sedap dari Zhang Hao sejak tadi"

"Baunya seperti telur busuk?" tanya Tn. Zhang lagi yang dibalas anggukan tidak enak Tn. Sung.

"Tidak. Baunya sangat wangi, apa kalian tidak bisa mencium ini?" Hanbin menatap kesal Ayahnya dan Tn. Zhang yang memberikan pendapat beda dengannya. "Aku sampai harus menahan diri disini karena dia dari tadi seperti menggodaku untuk mendekat" Hanbin menunjuk Hao dengan jarinya.

"Hanbin" Ibunya dengan cepat memukul tangan Hanbin untuk diturunkan karena menurutnya Hanbin sangat tidak sopan.

"Maaf" Hanbin tersadar akan tindakannya lalu dengan cepat ia meminta maaf.

Milk Rose (BinHao/Haobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang