"Hal mudah itu adalah awal pertemuan, maka hal sulitnya adalah jangan hadirkan perpisahan suatu saat nanti"
-author-•○•○•
Pagi cerah dihari senin menandakan waktu upacara telah tiba. Seluruh murid mulai memenuhi area lapangan dan berbaris sesuai kelas. Banyak diantara mereka sibuk mencari barisan kelas dan juga mengobrol.
Upacara berjalan dengan lancar namun terasa begitu lama pada semua murid. Ditambah kepala sekolah yang selalu memberi wejangan begitu lama.
Semua murid mulai mengobrol dan berkomentar saat matahari mulai naik. Panas gerah dan kesal setiap mengikuti upacara hari senin.
"Tuh guru ngomong apaan sih! Gak liat nih muka gue udah kepanasan." Gerutu seorang gadis dari arah belakang.
"Ra, lo gak kepanasan apa?!"
"Enggak."
"Mana ngebacot mulu lagi tuh guru, bukannya cepetan lemot amat sih!"
"Adel lo berisik banget sih, tuh ada guru dibelakang." Ucap Alara yang menengok belakang.
Disana ada guru yang berjalan memperhatikan setiap murid. Entah ada yang mengobrol atau bercanda pasti akan dimarahi bahkan dihukum.
Gadis yang dipanggil Adel pun ikut menengok kearah belakang dan benar saja. Seorang guru tengah menatap tajam barisan anak kelas sebelas.
Adel merotasikan mata malas. "Ngapain disitu sih! Ah elah udah panas, muka gue kebakar nih!"
"Adel gue mau pingsan deh." Ucap seorang gadis disebelah mereka.
"Emang gue peduli!"
"Jahat banget ish."
Alara merasa jengah sekarang. "Berisik!"
Setelah ucapan Alara tadi, upacara selesai dan seluruh murid boleh memasuki kelas. Area tangga sangat penuh banyak murid berdesakan ingin cepat sampai dikelas.
Alara yang melihat itu pun hanya menatap datar. Sudah kepanasan sekarang berdesakan pula. Disebelahnya Adel tetap mengerutu soal upacara yang begitu lama.
Sampai dikelas mereka duduk dan minum karna tenggorokan terasa begitu kering. Tak lama bel berbunyi dan guru masuk pada jam pertama.
•○•○•
Alara menelusuri koridor ditemani Adel dengan setumpuk buku ditangan keduanya. Pelajaran pertama selesai dan kini mereka berjalan menuju kantor.
Guru tadi sempat meminta tolong pada mereka untuk membawa tumpukan buku berisi tugas. Jauh dari tempat mereka terlihat beberapa murid sedang dimarahi.
Pasti telat atau bolos karna tidak mengikuti upacara dan berakhir dihukum. Cuaca saat ini lumayan panas sangat pas untuk memberi hukuman.
Seorang pria dengan tubuh tegap bersuara lantang membuat antensi Alara dan Adel penasaran. Ia berdiri paling depan lalu memarahi dan menghukum para murid.
Dia adalah ketua osis sekaligus pria dengan sejuta pesona. Altavarazka Bukhori El Zein itulah namanya. Sering disapa Altav pria paling populer karna ketampanan dan juga keimanan yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past
Teen Fiction☡Jangan Lupa Follow, Komen Dan Vote☡ Cinta Dimasa Lalu Yang Datang Kembali? Alara harus bertemu kembali dengan cinta pertamanya. Hampir empat tahun berpisah setelah ucapan terakhir sang pria pada dirinya semasa Smp. "Lo unik, pacaran sama gue yuk!" ...