4

313 15 1
                                    

Saat ini Aruna berada di apartement Raka sambil mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Semenjak dia memutuskan menjalin hubungan dengan lelaki yang menjadi dosennya itu dia lebih sering menghabiskan waktu di tempat Raka.

"Belum selesai tugasnya?" Tanya Raka yang baru keluar dari kamar dengan rambut basah, menandakan lelaki itu baru saja selesai mandi.

"Udah kok, ini sisa aku cek aja" jawabnya, Raka pun mendekat dan ikut duduk di sofa tempat kekasihnya berada. Dia mengambil lembaran tugas Aruna dan mengeceknya.

Tiba-tiba bunyi ponsel Aruna terdengar membuat gadis itu melihat dan mengangkat telpon yang ternyata dari Raya.

"Hallo iya kak kenapa?" Tanyanya saat telpon tersambung.

"Run kamu ada pesen paket?"
"Paket? Gak kak" jawabnya
"Loh ini ada paket atas nama kamu" ucap Raya lagi membuat Aruna bingung karena dia tidak pernah memesan apapun.

"Gak kak aku gak ada pesen apa-apa" ucapnya lagi
"Aduhh, aku simpen dulu aja ya soalnya aku buru-buru mau ke kantor" ucap Raya
"Yaudah kak taruh kamarku aja gapapa" ucapnya membuat Raya berdeham dan tak lama memutus telponnya.

Setelah meletakkan telponnya Aruna menatap Raka yang masih sibuk dengan lembaran tugasnya tanpa berniat meliriknya.

"Paket itu dari kamu kan?" Tanya Runa membuat Raka menatapnya dan hanya membalasnya dengan senyum khasnya.

"Kamu beliin aku apa lagi?" Tanya Runa
"Barang yang kamu butuhin" jawabnya masih sibuk dengan lembaran tugas Aruna sehingga membuat gadis utu jengah dan menarik paksa kertas-kertas itu.

"Kamu beli apa?" Tanya Aruna lagi
"Aku gatau, aku cuma Check Out semua yang ada di keranjang belanjaan kamu aja, isinya aku gatau" jawabnya membuat Aruna menganga. Lalu memeriksa aplikasi belanja nya dan benar saja keranjangnya sudah kosong dan yang ada hanya konfirmasi pesanan selesai.

"Kamu gila ya? Itu semua kalo di totalin bisa lebih 10 juta" ucapnya "Ya gapapa lah, kamu juga butuh itu kan" ucap Raka santai membuat Aruna kembali menganga.

"Gini ya rasanya pacaran sama orang kaya" batinnya sambil menatap Raka.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Raka bingung dengan sikap Aruna "kamu tanya aku kenapa? Kamu buang buang duit loh cuma buat belanjaan aku yang gak penting" ucap Aruna

"Kalo gak penting kenapa ada di keranjangnya sayang?" Tanya Raka "Ya ya itu tuh kepuasan tersendiri masukin barang ke keranjang walau gak di beli" jawabnya membuat Raka menatapnya heran.

"Udahlah, paketnya udah sampe juga kan" katanya lagi membuat Aruna menghela napas lelah. "Dari pada kamu terus-terus hela napas kayak gitu mending buatin aku mie aku laper" ucap Raka membuat Aruna semakin cemberut tapi tetap berdiri dan berjalan ke arah dapur, Raka yang melihat itu hanya tersenyum dan kembali mengambil tugas-tugas Aruna untuk di periksa.

Setelah selesai memeriksa dan merapikan tugas-tugas Aruna, Raka melihat ke arah dapur dimana kekasihnya berada dan lelaki itu tersenyum

Setelah selesai memeriksa dan merapikan tugas-tugas Aruna, Raka melihat ke arah dapur dimana kekasihnya berada dan lelaki itu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
119 (7 Dreams)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang