awalan.

26 2 6
                                    

-Sambungan dari prolog.

#CHAPTER 1.

perlahan adhio membuka matanya, tapi dia seperti bukan diruangan rumah nya ataupun tempat yang ia kenal. Ruangan yang sederhana tapi begitu nyaman itu.

Dia melirik ke samping, dia melihat bayi perempuan yang tidur tenang disamping nya. Surai merah, putih, dan biru.

Dia menatap sekejap, tapi perlahan. Bayi perempuan itu terbangun. Mata merah ruby yang terang itu, dia melirik ke adhio dengan tatapan lucu dan polos.

Lalu dia menatap kedepan, adhio sadar. Kalau dia juga...menjadi bayi yang sama seperti bayi perempuan disebelahnya.

Dia mengangkat tangan nya, dia memakai baju bewarna hijau. Dia melirik ke bayi perempuan itu. Dia memakai baju kelinci bewarna merah jambu.

Sedangkan dia, bewarna hijau. Adhio berpikir sejenak, baju apa yang dia pakai sekarang.

Tak berselang lama, pintu bersuasana bewarna coklat itu terbuka. Dimana adhio bisa melihat, wanita dengan Surai merah dan putih dengan mata merah ruby yang cantik.

Adhio terpesona dengan kecantikan wanita itu, wanita itu menghampiri adhio dan bayi perempuan itu.

Wanita itu menampilkan senyuman tipis dibenak wajahnya, dia menggendong bayi perempuan itu dan juga adhio.

Bayi perempuan itu menatap adhio dan begitu juga dengan adhio, adhio bingung dengan tatapan dari bayi perempuan itu.

"Ayo makan dulu ya,  David dan Naura" Ucap wanita itu dengan suara lembut, dia menatap dua bayi digendongan nya dengan tatapan lembut.

'huh? David Saha Tan?' Batin adhio melirik ke wanita itu, tiba tiba bayi perempuan itu berkata.

"Dia itu mama kita, dasar" Ucap bayi perempuan itu, menatap adhio dengan tatapan datar dengan mata sayu milik nya.

"Eh!? Kok...bentar...kau bisa bicara? Eh, aku juga bisa bicara" Ucap adhio menatap bayi perempuan itu dengan tatapan heran dan bingung.

Bayi perempuan itu menatap adhio dengan mata sayu yang malas dan judes. Wanita itu menatap dua bayi digendongan nya dengan tatapan biasa dan lembut.

Dimata wanita itu, mereka berdua hanya bertatapan dan diam.

"Mulai sekarang, kita saudara. Dan nama mu David, kalau aku Laura" Ucap bayi perempuan itu.

Adhio semakin bingung, dia menatap wanita itu yang dimana wanita itu juga menatap adhio.

Adhio kembali menatap Laura, "aku juga tau, kita bereinkarnasi menjadi bayi dari wanita ini yang merupakan dia sekarang adalah ibu kita" Ucap Laura.

"Kau...? Kau juga bereinkarnasi yang sama seperti ku?" Ucap adhio yang merupakan sekarang adalah David.

Laura mengangguk pelan, David bisa melihat dari sifat Laura. Wajah tenang itu dengan mata sayu, sifat nya yang tenang dan cara bicaranya yang tenang dan lembut.

Wanita itu mulai berjalan keluar dari ruangan itu, dimana dia turun dari tangga dan berjalan ke dapur. Disana ada tempat makan anak anak.

David dan Laura di taruh disana, mereka berdua menatap wanita itu yang mulai menuangkan bubur di mangkok kecil bersuasana bewarna putih.

David menatap Laura, Laura hanya menatap kedepan.

"Sejak kapan kau sadar disini?" Tanya David, Laura melirik ke arah David sebelum menjawab.

"Dua hari yang lalu" Ucap Laura dengan nada suara yang pelan, David hanya ber oh ria saja.

Satu mangkok berisi bubur itu mendarat di depan David, begitu juga dengan Laura yang sama. Wanita itu meningal kan senyuman lembut kepada dua bayi didepannya.

"Nah makan ya, dua bayi kecilku" Ucap wanita itu dengan nada suara yang lembut.

Kami hanya menuruti perkataan nya, kami berdua memakan bubur pemberian dari wanita yang merupakan ibu kami sekarang.

Menurutku saat menatap ibu ku, wajah cantik. Rambut bewarna merah dan putih itu dengan model poni yang panjang dan lurus.
Dan juga, dada nya besar.

Pasti suami dari ibuku yang pastinya adalah ayahku, beruntung. Pasti sering minta jatah.

Eh, dipikir pikir. Aku belum melihat sama sekali ayahku, apa mungkin dia lagi bekerja memenuhi kebutuhan keluarga? Entahlah.

Selesai ritual memakan bubur dari ibuku, aku bersama Laura duduk di karpet di ruang tamu.

Yang dimana, dipenuhi oleh mainan. Aku hanya tertarik dengan mainan yang merupakan mainan pistol pistolan itu.

Sesekali aku menembak ke arah wajah ibuku, dan ya. Aku bisa melihat, wajahnya yang tetap lembut dan tenang. Tapi menurut ku, seperti orang yang belum meluapkan emosi nya.

Karena tidak ada kerjaan, aku menatap Laura yang Dimana dia bermain sebuah angklung kecil. Dia cukup pintar memainkan batang itu.

Aku saat ini, masih belum bisa berdiri ataupun berjalan. Hanya bisa duduk dan merangkak.

Aku merangkak mendekati mainan balok bewarna warni itu, aku bisa mengingat. Saat lupa membereskan mainan adikku.

Aku menginjak salah satu balok disana, kaki ku rasa hancur dan patah saat menginjak nya. Tapi, untung saja, aku berinkarnasi menjadi bayi ini.

Tapi, aku juga kangen dengan keluarga lamaku. Dan aku berpikir, jika aku berada di tubuh bayi ini, bayi itu kemana?.

Tiba tiba Laura menyenggol ku dengan sebuah tongkat dengan hiasan diujung nya unicorn.

Aku menatap Laura dengan wajah malas, tiba tiba Laura menjitak dahi nya. Membuat David meringis kesakitan, dia memegang dahinya dan menatap Laura.

"Nangislah bodoh" Ucap Laura, membuat David tertekan dan terkejut.

'apa apaan ini bocah!?' Batin David, Laura menatap David. Dia tiba tiba menjitak kembali di dahi David.

"Au!" Ringis David, mata nya berkaca kaca saat Laura menjitak nya. Laura menyeringai tipis menatap David.

Tiba tiba wanita itu menghampiri David, dengan wajah khawatir.

"David? Ada apa?" Ucap nya, dia menggendong David dan mengelus kepala David.

David merasa tenang saat mendapatkan elusan lembut dari sang ibu, dia menatap Laura dan memberikan jempol, Laura juga membalas nya dengan jempolnya.

Pada malam nya, dimana David digendong oleh wanita itu. Dimana dia berjalan ke kamar David dan Laura, pintu terbuka.

Menampilkan Laura yang sudah tidur duluan diatas kasur itu. Wanita itu menaruh David disebelah Laura dan menyelimutinya.

Tak lupa memberikan kecupan lembut di dahi David, dan tersenyum lembut.

Wanita itu meninggal kan mereka berdua dan mematikan lampu kamar nya tapi disana juga ada lampu kecil sebagai sedikit penerang dikamar itu.

David juga merasa lelah dan ngantuk, dia perlahan menutup matanya. Pandangan nya menjadi gelap. Dan pergi ke mimpi nya.

CHAPTER 1 √


She's my momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang