Prolog
Anneyong guys, apa kabar? Eheheh cerita ini tentang cinta yang berbeda agama ya cuy sesuai judulnya 'will we be together' yang artinya 'akankah kita bersama'. Beda negara itu memang berat tapi beda agama lebih berat.
Happy Reading♡
****
Benar kata orang-orang jika cinta di masa remaja hanyalah lelucon yang menyakitkan. Seharusnya aku tidak melibatkan perasaan saat berteman dengannya, tapi mengapa aku malah menyukainya?
Kita berbeda, aku dan kamu tidak akan bisa bersama aku mengetahui kenyataan itu. Tapi mengapa aku malah mengabaikan kenyataan itu?
Rasa abaiku pada kenyataan itu membuat ku terluka, pada takdir yang ada. Aku dan dia harus berpisah karen perbedaan kita.
Berpisah secara baik baik lebih menyakitkan dari pada berpisah karna suatu konflik.
Bolehkah aku egois? Aku hanya ingin dia bersamaku menjadi rumahku, menjadi teman cerita ku, menjadi alasan ku untuk bertahan.
Tuhan aku mencintainya, sangat mencintainya rasa ini sungguh susah di hilangkan. Aku sulit melupakanya aku terlalu mencintainya tuhan.
Hanya 4 bulan kita bersama dalam sebuah ikatan dan sekarang kita berpisah. Aku tak rela sejujurnya tetapi aku harus menghargai keputusan mu, mungkin aku terlihat tidak masalah dengan keputusan mu tapi nyatanya aku tidak setuju dengan keputusan mu.
Aku ingin sekali menantang keputusan mu tetapi apalah daya ku? Kau yang memulainya dan kau juga yang mengakhirinya.
Kemana semua janji yang kau ucapkan? Apakah janji itu sudah tertelan oleh ombak? Kamu berjanji akan tetap bersama ku apapun keadaanya, nyatanya kamu mengingkari janji yang kau buat sendiri.
Aku hanya bisa tertawa, ya menertawakan semua omong kosong mu. Kamu yang berjanji kamu juga yang mengingkari.
Disaat aku masih mengharapkan mu, ternyata kamu sudah mempunyai penggantiku. Hahaha lelucon yang menyakitkan.
Aku berfikir apakah kamu hanya berpura pura mencintaiku, dan hanya kasihan? Jika salah satunya adalah jawabanya itu menyakitkan.
Setelah hubungan kita berakhir kita asing, kamu dengan kehidupan mu aku dengan kehidupanku yang selalu memikirkan mu.
Hingga suatu saat kamu menemuiku dan menyuruhku melupakan mu karena kamu sudah memiliki kekasih. Aku terluka, lagi hahaha semudah itu kamu melupakan ku.
Aku semakin yakin bahwa kamu hanya pura pura mencintaiku, setidak pantas itukah aku dicintai? Mungkin memang aku kekasih pertamamu tapi bukan aku yang ada di hatimu.
Benar kata mereka bahwa cinta yang berbeda keyakinan akan berujung menyakitkan, haha bodoh.
Aku melukai diri ku sendiri, karena mencintaimu, menyayangimu, mempercayaimu, dan terlalu yakin padamu.
Tuhan semoga setelah ini aku bisa menemukan kebahagiaan yang sebenarnya. Menemukan cinta yang sebenarnya. Dan tidak berharap pada orang yang salah lagi.
Aamiin.....
*****
HEHEHE jujur ini adalah kisah nyata kisah author sendiri yaa. Kaya gimana ya ini cerita dari sudut pandang author sendiri ya ges, btw itu juga nama samaran author hehehe.
Buat kalian yang sama kaya author semangat yaaaaa, kita harus bisa tanpa dia. Mungkin emang bukan jodohnya hehehe.
Cukup suka jangan lebih, kalo terlanjur cinta itu susah lupanya. Cukup berteman saja jangan lebih nanti nyesel.
KAMU SEDANG MEMBACA
will we be together?
Teen Fiction"Mau kaya dulu aja gak?" "Kita menjalin hubungan yang biasa aja" "Tapi tetep kok aku masih jadi temen cerita kamu" - Christian "Nyatanya hubungan yang sebentar meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan. Aku mencintainya tetapi besar tembok pengh...