Chap 40 : Kalingga

6 1 0
                                    

Pagi itu Hilmy bangun terlalu awal—bukan, sebenarnya pemuda itu kesusahan untuk menutup matanya. Bagaimana bisa ia tidur disaat satu anggota keluarganya tidak ada di rumah, belum lagi fakta mengejutkan bahwa hal itu merujuk pada sesuatu yang berbahaya.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, Hilmy memilih untuk bangkit dari berbaringnya. Sebelum bersiap-siap, pemuda itu sempat melirik pada jendela kamar Sheana, masih tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, semalam juga Hilmy sempat mengetuk jendela kamar itu, namun rumah itu sepertinya benar-benar kosong.

Hilmy memilih untuk tidak mengabari Sheana tentang apapun lebih dulu, biarlah ini menjadi urusannya dan keluarganya, juga Natta tentunya.

Hilmy turun dari anak tangga dengan langkah kaki yang dibuat hati-hati. Uang bisa Hilmy urus nanti, sekarang ia harus bertemu dengan Natta.

Ckreek

Hilmy menutup pintu rumah sepelan mungkin berharap tak membangunkan orangtuanya yang entah mereka tertidur atau tidak.

"Hilmy!"

Suara bisikan tak jauh dari arahnya tiba-tiba mengagetkan Hilmy. Ia berbalik dan menahan dirinya yang hampir berteriak.

"Anjing Natta?!"

Natta keluar dari persembunyiannya di belakang mobil Hilmy lalu mengelus tengkuknya malu.

"Lo dari kapan di sini anjir?!"

"Gue gak bisa tidur, jadi gue datang ke sini lebih awal."

"Kabarin dulu kek, main ngagetin aja." Ujar Hilmy lagi.

"Ya, maaf. Gue juga baru sampe."

Hilmy akhirnya menarik tangan Natta menjauh dari area rumahnya.

"Lo bawa motor atau mobil?" Tanya Hilmy pada Natta.

"Mobil."

"Bagus. Ayo berangkat."

"Lo mau langsung ke tempat itu?!"

"Ya nggak sekarang, gue mau mantau dulu. Gue liat perjalanan ke sana bisa makan waktu satu setengah jam."

"Anjing, emang di mana?" Tanya Natta kaget.

Hilmy mengulur ponselnya memperlihatkan lokasi tempat Nabiru berada.

"Orang itu bilang kita harus sampai di sana jam sembilan pagi, gue gak tau maksud dari orang itu apa. Pertama, kita ke sana aja dulu."

"Gue buruk dalam liat peta, Hil. Anan aja suka gue bikin tersesat."

Hilmy menepuk pundak Natta pelan sembari tersenyum tipis, "gue paham kelemahan Lo." Lalu melipir lebih dulu mengambil jok depan.

"Bangsat. Heh, Lo yang nyetir anjing." Hilmy menutup matanya mencoba untuk tertidur tak mengindahkan perkataan Natta.

"Lo aja, kan ini mobil Lo."

Natta hanya bisa mengepal tangannya menahan agar tak emosi dengan Hilmy. Mau tak mau pun pemuda itu akhirnya mengemudi.

Braak!

Nabiru yang matanya terkantuk-kantuk kini terbuka lebar saat tiba-tiba suara pintu didobrak kencang. Gadis itu melirik pada jam dinding yang terpampang di pojok ruangan, masih menunjukkan pukul 7 pagi.

"Bos, gue bawa mangsa baru!" Yang memanggil memang tengah membawa seorang pemuda berperawakan hampir mirip dengan Nabiru, matanya ditutup oleh kain hitam juga tangannya yang diikat ke belakang. Pemuda itu tak berhentinya meronta dan berteriak seakan-akan seseorang akan datang menolongnya.

The Journey Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang