Aku titipkan hatiku padamu, orang yang mampu membuatku yakin bahwa 'mempercayai' seseorang itu tidak membutuhkan waktu lama --- Mala
"Astagfirullah!" Rio terkejut melihat dua insan yang sedang berpelukan. Mala mendorong Rakha. Lalu menjauhkan tubuhnya.
"Ckk" Rakha berdecih kesal.
"Maaf Rakh,,gue mau ngambil HP gue" Riomenunjuk ponselnya yang sedang di charge di meja samping brankar. Rio bergegas mengambilnya lalu segera keluar tanpa menoleh ke arah Rakha dan Mala.
"udah kalau mau dilanjutin,,gue permisii.." ucapnya sambil ngacir pergi.
Mala mengamati gerak gerik Rakha yang terlihat kesal. Dia tersenyum geli.
"Udah yuk ke kelas, ngga usah emosian jadi orang!" Mala menggandeng tangan Rakha.
"Lo udah ngga papa?" tanya Rakha yang di angguki Mala. Dengan langkah gontai berjalan di samping Mala. Sampai di depan UKS Mala mencoba melepaskan tangan nya dari gandengan Rakha tapi Rakha malah mempererat genggamannya.
"kenapa, malu jalan ama gue"
"Ngga gitu Kha, gue takut nti rame liat kita kayak gini"
"biarin, kalo perlu nti gue umumin biar satu seolah tahu lo milik gue" lagi-lagi Rakha membuat Mala tersipu hanya dengan kata-kata saja.
Rakha menggandeng Mala sepanjang perjalanan. Banyak mata yang memandang mereka heran. Mala mencoba tak mempedulikannya. Banyak yang berbisik ,membicarakan mereka, ada yang suka maupun yang tak suka. Rakha semakin mengeratkan genggamannya. Sampai ke dalam kelas.
"waaa, ada kapel baru suit,,suit"
"takut lepas ya bang di gandeng terus!"
"aduh Mala yang digandeng gue yang meleleh"
Siapa lagi kalau bukan Afan , Eby, Adara dan Vio, hanya mereka yang berani menggoda Rakha dan Mala. Mala dan Rakha hanya diam mendengar celotehan mereka. Sedang anak-anak yang lain hanya berani berbisik-bisik.
Rakha mengantar Mala ke tempat duduknya. Teman-teman nya berhambur menghampiri mereka.
"udah confess ya Kha" tanya Afan pelan.
"Hmm" Rakha hanya menjawabny dengan deheman.
"Yeey makan-makan" teriak Eby yang langsung mendapat geplakan dari Vio karena berteriak tepat di samping telinganya.
"gendang telinga gueee" kata vio kemudian. Sambil menggosok-gosok telinganya.
Rakha mengambil dompetnya dari dalam tas lalu mengeluarkan blackcardnya dan memberikannya pada Afan.
"Nih, traktir semua"
" yeey,,yang mau ikut gue, dapat traktiran dari Rakha"Afan menerima nya dari Rakha lalu berlari sambil berteriak.
YEAAYY teriak anak-anak satu kelas. Mereka lalu berbondong-bondong meninggalkan kelas menuju kantin mengikuti Afan.
"Ra pacar lo tuh!" Vio menunjuk Afan.
"Ngga, gue ngga kenal"jawab Adara sambil memutar bola matanya malas.
"padahal dia juga bisa trakir anak satu kelas, tapi paling heboh kao dapet traktiran, heran Gue"Eby menggeleng -gelengkan kepalanya. Jangan salah , orang tua Afan juga bukan orang sembarangan. Kalau hanya mentraktir satu kelas saja hal yang kecil bagi Afan. Tapi dasar Afan , orangnya memang random.
"Kalian ngga ikutan?" tanya Mala
"wah ngusir ne ceritanya, biar berduaan di kelas"
"Ngga cuma nanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Rakha (END) Terbit
Любовные романыKisah kita dimulai dari hujan,,, "Hujan membawamu pergi dan hujan pula yang membawamu kembali." Rakha "Jika takdir menginginkannya, hujan akan menuntunmu kepadaku." Mala Kisah cowok kulkas yang menemukan kembali cintanya. Gadis yang dia pikir mengin...