_____________________
________________________
________________________
Nazira tengah duduk bersama teman-temannya di dekat pintu kamar sembari mengobrol santai.Tiba-tiba saja seorang santriwati menghampiri mereka, santri itu yang tak lain adalah Lilis.
"Nazira," panggil Lilis, wajahnya seakan ingin mengatakan sesuatu kepada Nazira.
"Ngapain lo ke sini?mau ngebully Nazira lagi?" Titi menatap tidak suka ke arah Lilis.
"Titi." Nazira mencubit pelan lengan Titi.
Gadis itu kemudian beralih menatap Lilis, "ada apa Lis?"
"Nazira, aku teh mau minta maaf ya, aku sadar aku salah," ucap Lilis, entah apa yang terjadi dengan gadis itu, tiba-tiba saja ia meminta maaf kepada Nazira padahal selama ini ia tak pernah suka pada Nazira.
Nazira tersenyum manis, "iya, aku udah maafin kamu kok Lis."
Lilis tersenyum lebar mendengar ucapan Nazira.
"Lo apaan sih Ra, dia itu udah ngehina lo, kenapa lo masih maafin dia?" Protes Titi, tentu ia tak ikhlas jika Nazira memaafkan Lilis.
Nazira tersenyum menatap Titi, "Ti, ayahku pernah bilang, Allah saja maha memaafkan hambanya, lalu, kenapa kita yang hanya manusia tidak bisa memaafkan sesama manusia? kita ini santri yang berakhlak Ti, dan bukti bahwa kita memang berakhlak, kita harus bisa memaafkan orang lain."
"Masya Allah, bidadari surga," puji Titi.
"Iyo, bener iku kata Nazira," ucap ajeng.
"Iya, bener kata Titi, kamu teh bidadari surga yang turun ke bumi, cocok banget sama Gus Farzan, sama-sama punya akhlak yang baik," ucap Lilis dengan senyuman manis.
Nazira tersipu malu mendengar ucapan Lilis, bahkan kini dapat dipastikan bahwa pipinya sudah merah merona.
"Apaan sih, aku ini cuma orang biasa, belum ada apa-apanya dibanding Gus Farzan yang paham agama."
"Tapi lo seneng kan dijodoh-jodohin sama Gus Farzan?" Tanya Titi dengan alis menggoda.
"Apa sih, enggak ya, dia itu nyebelin," ucap Nazira, gadis itu memang berkata tidak, tapi mata dan ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia sedang salah tingkah.
"Udah, kamu teh ngaku aja."
"Iyo, ngaku aja."
****
Saat ini banyak santriwati tengah duduk di teras masjid setelah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah dan mengaji.
"Ti, temenin pipis yuk," bisik Nazira.
"Yuk." Akhirnya mereka berdua berjalan menuju ke toilet.
Belum sampai di toilet, tiba-tiba saja Nazira tak sengaja menabrak tubuh Gus Farzan yang tengah membawa beberapa buku, alhasil semua buku yang dibawa oleh Gus Fawzi jatuh.
"M-maaf Gus," ucap Nazira gugup, sebenarnya ia takut, karena biasanya Gus Farzan akan marah jika dirinya ditabrak oleh Nazira.
"Gak papa,biar saya saja yang ambil," ucap Gus Farzan, ekspresi wajahnya terlihat datar, tidak biasanya lelaki itu bersikap seperti itu, entah apa yang sudah terjadi kepadanya.
"Gak usah Gus, biar saya yang ambil." Mereka sama-sama membungkuk untuk mengambil buku itu, tanpa sengaja tangan Gus Farzan mengenai tangan Nazira.
"M-maaf, saya gak sengaja," gugup Gus Farzan, lelaki itu langsung bangkit berdiri dengan membawa buku di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Gus Kembar
Spiritualini tentang cinta segitiga antara seorang gadis dan sepasang Gus kembar. Nazira Shafira Aulia, seorang gadis berparas cantik, memiliki mata yang indah dan tubuh yang tidak terlalu tinggi, Nazira mencintai seorang laki-laki bernama Farhan Habibie Alf...