Ditempat ini aku duduk, tak luput pula secangkir teh hangat menemani sedari tadi, hening, sunyi, tenang dan jauh dari kebisingan layaknya dikota metropolitan. Ya.. begitulah suasana di desa.
Ku keluarkan dari saku kemejaku sebuah rokok bertuliskan Umild pemberian seseorang beberapa hari lalu, kubuka bungkusnya dengan mengucap bismillah.., ku nyalakan sebatang dan ku seruput cairan hangat berwarna kuning kecoklatan itu seraya berucap alhamdulillah..,
ku hisap lagi batang kecil mungil berwarna putih itu dalam-dalam dengan sedikit penghayatan lalu ku hembuskan asapnya ke udara diiringi dengan ucapan Ya Rabb.. hati kecil berujar "fabiayyi Alaa'i Rabbikuma tukadzziban.."Alhamdulillah., Ya Rabb.. berilah hambaMu ini pertolongan agar bisa selalu mensyukuri nikmat-Mu.
Ku hisap lagi rokokku dengan diiringi zikir kepadaNya. bumi perlahan menjadi gelap, awan kelabu mulai bergerak perlahan menyebar ke berbagai arah tak bertepi. tak kutemui setitik cahaya pun yg meluncur dari langit tinggi, tanpa hangat sinar mentari, meski tak tampak namun aku yakin matahari tetaplah bersinar, tidak disini, mungkin dibelahan bumi lain yang jauh dari tempatku berpijak kini. Entah dimana tapi ku yakin pasti. Mendung tak selamanya menandakan turunnya hujan, tapi hujan akan turun meluncur ke bumi disaat sedang mendung.
Ah, itu hanya persepsi yang kontradiksi, tak usahlah dihiraukan jika memang tak bisa memberi arti.
bersamaan dengan lamunanku yg menerobos ruang dan waktu, seketika aku disadarkan oleh irama tetes kecil air yg memukul mukul atap, tak jelas apa yang ia dendangkan, tak ku pahami apa yang ia nyanyikan, tapi ku sambut saja lagu hujan tak jelas ini dengan rasa riang dan senang.Kulihat ke arah lain, air dengan deras menghujam tanah, perlahan namun melesat bagai laju anak panah. pepohonan menari nari diterpa angin yg berhembus tak jelas arahnya, merdu nyanyian burung yang sebelumnya terdengar ditelinga kini lenyap entah kemana. Ku arahkan pandanganku ke langit. Sekarang ia menjadi gelap kelabu, sempurna bagai bening kaca tertutup debu.
Ya Rabb,, terkadang hujan menjadi kebaikan bagi sekian banyak hamba-Mu, namun terkadang hamba-Mu yg lain tak menyukai hal itu, tetapi hujan dengan kapasitas yg berlebih malah dibenci oleh keduanya. Sebenarnya apa yg mereka ingin?Memang hujan bisa turun dalam bentuk Rahmat yang mengandung banyak kebaikan bagi manusia, namun terkadang hujan bisa turun dalam bentuk azab, jika demikian yg terjadi apa gerangan pula yg bisa diperbuat manusia?
Dasar manusia! Yaa begitulah sifatnya, mereka suka berharap dan meminta kebaikan yg menurut mereka sendiri baik, baik dalam penilaian dan anggapan mereka sendiri. Bukankah segala ketentuan Tuhan adalah baik?.19, Januari 2018
Dsn. Tongoh barat, sampang
KAMU SEDANG MEMBACA
Opini Pagi
RandomHanya pendapat pribadi, siapa saja bebas beropini asal jangan rusuh dan gaduh hingga bikin suasana keruh. siapapun bebas berekspresi baik secara lisan atau tulisan asal jangan punya niatan bikin orang lain malu dan sakit hati karena Hujatan! begitul...