Chapter - 10

778 36 1
                                    

terkejut!

Rain: "A... Apa yang Phi Phayu katakan?"

Cuaca di luar berubah serta suasana di dalam ruangan juga berubah karena beberapa kata pemilik kamar.

Kata-kata... 'jangan kembali lagi kesini'...

Waren tertegun dan kemudian memaksakan senyum, mendorong tangannya ke dada orang lain untuk memegang lengannya, bertanya dengan sopan dan penuh harap, apakah dia salah dengar atau mungkin guntur yang menghalanginya untuk mengerti.

Apakah Phi Phayu, orang yang keras kepala dan baik hati yang baru saja memelukku dan menghiburku, melarangku datang ke sini?

Sekarang Phayu melarangnya untuk kembali ke sini, ke tempat yang baru saja dia kenal sebagai yang paling aman dan menjadi tameng di saat lemah.

Jantungnya melambat, wajahnya memerah, tangan yang semula mendorong, kini mencengkeram baju lawan bicaranya, menatapnya berusaha mencari kebenaran.

Mata yang tajam juga tidak memiliki sikap bercanda.

Rain: "Ayo, Phi, ayolah! Kamu bercanda kan?"

tanyanya penuh harap.  Meski hatinya hancur.

Phayu: "Aku tidak bercanda!"

Sinar itu tidak hanya jatuh dari luar, tetapi juga mengenai hati pendengarnya yang melepaskan pelukannya, bibirnya mengerut, dan bayangan lama yang tak ingin lagi ia lihat muncul di kepalanya.

Rain, tidakkah menurutmu kamu bereaksi berlebihan padaku? 

Gadis yang dia goda mengatakan itu.

Apakah kamu tahu bahwa kamu adalah orang yang menyebalkan?

Teman-temannya selalu mengatakan itu padanya.

Ya, Rain adalah orang yang keras kepala yang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya terlalu menyebalkan, karena ketika ia berniat untuk melakukan sesuatu, ia berusaha untuk melakukannya meskipun ia tahu tidak ada harapan.  Dia berpikir bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika dia tidak mencoba dia tidak akan tahu apa hasilnya meskipun dia tidak pernah berpikir itu akan menjadi kerugian.  Dia diajari bahwa seseorang tidak boleh menyerah.  Tapi penolakannya untuk menyerah membuat yang lain... jengkel.

Sekarang, Phayu yang dia pilih.

Rain: “Aku mengganggumu sekarang, ya?… Maaf, aku tidak akan datang tanpa memberitahumu lagi. Aku tidak akan ikut campur dalam apa yang kamu lakukan lagi, aku berjanji untuk tidak pergi ke balapan itu lagi.  Aku... Aku akan mencoba untuk tidak mengganggumu. Tapi jangan melarang aku untuk datang ke sini, tolong!"

Rain tergagap, memohon dengan sekuat tenaga sementara matanya basah, tapi dia tidak menangis.

LOVE STORM BAHASA VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang