♣️ Bab 21: Pasar Es ♣️

15 2 11
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kemarin malam bertepatan dengan tibanya musim dingin, salju mulai turun dan mengotori jalanan London tepat pada tengah malam. Warga London bersiap untuk menyelimuti dan menghangatkan diri mereka, bahkan menyiapkan perapian sejak sore hari. Tapi pada malam itu, menjadi malam yang sial bagi seseorang.

"Sial! Larinya sangat cepat!" protes seorang pria dengan mantel coklat.

"Jangan biarkan dia lolos!"

Malam itu, 2 orang pria mengejar 1 orang asing berhoodie hitam dan memakai masker hitam, sehingga wajahnya tidak bisa dikenali. Pencuri itu berlari dengan sangat cepat dan berada 1 kilometer dari 2 orang pria yang mengejarnya, dia berhenti di pinggir jembatan untuk mengatur napasnya dan mengecek barang curiannya yang masih aman.

"Setelah penantian lama, akhirnya aku dapatkan kalung mahal ini," ucapnya penuh kemenangan.

"Kalung yang indah." Sahut seseorang dengan suara pemuda yang lembut.

"Siapa itu?"

"Kenapa orang-orang bisa bahagia dengan barang mewah? Padahal, tidak bisa dibawa mati." Lanjut pemuda itu masih tidak terlihat sosoknya.

"Siapa kau? Tunjukkan dirimu."

"Ah! Aku bosan dengan orang dewasa yang hanya mementingkan harta."

Pemuda misterius itu, mengeluarkan pistol berukuran sedang dan menembak pencuri itu dari depan. Tepat mengenai jantungnya, pencuri itu akhirnya terjatuh dari jembatan dan tubuhnya tenggelam di sungai yang ada di bawah jembatan. Pistol tanpa suara itu, kembali dimasukkan ke dalam kantongnya sembari meninggalkan jembatan.

Dari ujung jembatan, 2 orang pria yang mengejar tadi, berhenti berlari dan melihat jasad pencuri itu, mengambang di bawah jembatan. "Sial! Dia bunuh diri!"

***

Siang menjelang sore, Chleo pulang dari sekolah dan sampai di rumah setelah dijemput oleh Thenzy. Mikaelis menunggu pemuda itu dari depan pintu utama dan begitu sudah dekat, pelayan itu membawakan tas sekolahnya dan menemaninya ke kamar, sesekali mengajaknya mengobrol. "Kau ingin berdiam di rumah saja, atau mendatangi pasar es di jembatan kota Lighty Kane?"

"Di rumah saja, terlalu ramai untukku. Aku perlu menghemat tenagaku sebelum Yang Mulia memberiku misi lagi, siapkan aku minuman segar."

"Sekarang sedang musim dingin loh, kau masih ingin minum yang dingin-dingin?"

"Setiap orang yang sehabis bekerja, pasti akan merasa kehausan atau kepanasan meski sedang musim dingin. Apa kau mau protes?"

MajesticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang