Chapter Eight: Dangerous Woman - 3

420 68 37
                                    

Menghabiskan waktu seharian dengan tidur memang menyenangkan. Begitu sampai di rumah, tujuan pertama, utama, dan satu-satunya Yerim adalah tidur. Dia tidak lagi memikirkan apapun. Perut kenyang dan tubuh yang lelah adalah kombinasi paling tepat untuk kantuk. Saat kepalanya tersentuh bantal, dia seketika tidur.

Tidur selama delapan jam memang sangat menyenangkan. Walau waktunya tidak tepat, Yerim menikmati tidurnya dengan baik. Dia merasa segar ketika bangun jam sepuluh malam. Lebih dari itu, dia sudah baik-baik saja. Tidak ada lagi perih bekas perawan yang dihilangkan oleh Lee Heeseung.

Hari ini Yerim baru tahu kalau Heeseung itu kaya. Pemuda itu memang terlihat begitu, tetapi baru diketahui dari mana sumber uangnya. Pemilik hotel? Luar biasa. Dia baru berusia 22 tahun! Mana mungkin itu benar. Hanya dengan logika delusional itu bisa dipercaya. Namun Sunghoon sangat yakin dengan ceritanya.

Sunghoon mengatakan kalau Heeseung memperoleh hotel dari warisan keluarganya. Orang tuanya kaya raya. Ketika dia dewasa, dia memperoleh kekayaan yang banyak yang membuatnya stabil secara finansial sejak usia muda. Mereka juga tahu kalau Heeseung itu sangat teliti. Dia orang yang ambisius, tipe pemimpin yang ketat. Di bawah kendalinya, semua bisa berjalan dengan lancar. Dia juga pernah mengklaim sangat pandai memutar uang. Itu mungkin saja benar. Dia terlahir kaya dan sangat ahli untuk mempertahankan itu.

Yerim sangat penasaran dengan latar belakang Heeseung. Kalau orang tuanya kaya, paling tidak ada informasi tentang mereka di internet. Atau mungkin dulu keluarga mereka adalah rekan/saingan dalam bisnis. Dalam kemungkinan yang sangat tipis, bisa saja dia dan pemuda itu pernah bertemu sebelumnya! Tetapi ketika dia coba mencari tahu, tidak ada hasil.

Entah siapa Heesseung itu sebenarnya. Hal yang pasti, dia kaya dan menjengkelkan.

Setelah membersihkan diri, Yerim memilih merebus ramyeon untuk makan malam. Karena dia malam ini pasti begadang, dia akan mengerjakan tugas kampus. Dia terlalu malas memasak sekarang. Makan sendiri juga tidak menyenangkan. Ramyeon adalah pilihan terbaik untuknya.

Sambil menunggu ramyeon siap, dia memeriksa ponselnya. Ah, gadis itu refleks mendengus ketika dia melihat layar ponselnya lagi. Benda itu retak. Padahal, sebenarnya hanya bagian depannya saja yang rusak. Tetapi tidak nyaman menggunakan barang yang tidak lagi baik. Goresan besar di sana membuat hati pemiliknya retak juga.

Yerim adalah tipe yang tidak terlalu aktif bermedia sosial. Dia punya akunnya, hanya saja tak digunakan. Dia cuma membuka akunnya sesekali untuk melihat profil seseorang. Satu-satunya media sosial yang dia gunakan saat ini adalah akun palsu 'Baby' untuk menghubungi Baron. Cukup dengan akun itu saja, dia menjajaki dunia dewasa yang mengerikan.

Mengikuti akun Baron menyebabkan paparan luas terhadap hal-hal negatif di luar yang bisa ia pikirkan. Pemuda itu hanya satu dari banyaknya orang yang menyebarkan tubuh dan hubungan seksual mereka di media. Mereka bahkan sangat percaya diri melakukannya. Yerim menyadari bahwa dia memang terlalu polos dan kurang pergaulan. Dunia terlalu luas bagi dirinya yang lambat berkembang.

Atas kegilaannya malam itu, Yerim memberikan nomor telepon pribadi keduanya pada Baron. Dia memancing, dengan sengaja mengirimkan kata-kata manis nan menggoda untuk menarik kumbang ke dalam putik. Dia sudah memutuskan untuk bergerak. Setelah melepaskan perawan pada orang yang dia inginkan, dia siap menaklukkan pria mesum itu.

Meninggalkan nomor pribadi memang riskan. Tetapi itu sepadan. Karena hasil dari perilaku itu adalah respons yang baik. Baron menghubunginya kemarin malam. Dia berkata senang karena dihubungi lebih dulu. Hanya karena semalam sibuk, Yerim baru sempat membuka pesan itu pagi tadi. Sampai sekarang belum ada respons lanjutan. Mungkin Baron masih sibuk menjaga reputasi seorang Choi Bomin.

THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang