Bab 28

7.9K 486 48
                                    


"Bagaimana mungkin kau tidak bisa menemukan perempuan itu Jack?" Tanpa sadar Arlan meneriaki Jack yang merupakan teman sekaligus orang yang ia mintai pertolongan untuk menemukan Prilly.

Jack menatap Arlan dengan tatapan datarnya. Tidak tahu diri sekali pria bajingan ini. "Dan kau pikir Ali adalah lawan yang lemah yang bisa aku lumpuhkan tanpa harus memikirkan nyawaku sendiri?" Balas Jack datar yang membuat Arlan terdiam.

"Tapi kau juga seorang mafia Jack sama seperti Ali." Arlan menjawab setelah terdiam beberapa saat. "Dan aku yakin ini adalah kesempatan yang baik untuk membalas kematian Anna." Sambung Arlan yang membuat wajah Jack semakin kaku.

"Kau tahu perihal Anna-ku?" Suara Jack berubah dingin tatapannya semakin menghunus tajam kearah Arlan yang tampak gelagapan.

"A--aku pernah membaca tentang kematian Adikmu itu." Arlan meraih gelas minumannya lalu meneguknya pelan. "Kabar kematiannya kala itu benar-benar menghebohkan dan jangan lupa jika kita pernah berteman dulunya walaupun akhirnya kita memilih jalan masing-masing." Kata Arlan lagi.

Arlan memang pernah berhubungan dekat dengan Ali, Jack juga Anna saat mereka masih berada di panti asuhan yang sama sampai akhirnya mereka berpisah karena diadopsi oleh keluarga mereka masing-masing dan diantara mereka memang nasib Ali-lah yang paling beruntung.

Meskipun pada akhirnya mereka sama suksesnya meskipun dengan jalan berbeda. Arlan memilih fokus pada pendidikannya sedangkan Jack ikut bergabung dalam dunia gelap untuk membalaskan dendamnya pada Ali yang menyebabkan Anna meninggal.

"Dan aku juga tahu kau pernah mencintai bahkan mungkin masih mencintai Anna sampai saat ini." Arlan tersenyum kecil saat Jack membuang muka. Bukan lagi rahasia jika Jack menaruh hati pada sosok Anna namun pada akhirnya gadis cantik itu memilih Ali sebagai labuhan hatinya.

Jack berbesar hati untuk menerimanya namun sekarang ia justru menyesali keputusannya saat ini. Andai saja ia berusaha mungkin Anna tidak akan mati.

Arlan kembali menegak minumannya. "Satu hal yang harus kau tahu Jack. Aku tidak akan pernah melepaskan wanitaku seperti yang kau lakukan dulu. Tolong bantu aku untuk merebut kembali kekasihku yang sudah digoda oleh mantan sahabatmu itu! Ali memang sebejat itu ternyata." Arlan begitu lancar memainkan perannya, membuat Jack gamang hingga akhirnya ia setuju untuk membantu dirinya namun sayangnya merayu Jack ternyata tidak semudah yang Arlan bayangkan.

"Aku hanya akan berurusan dengan Ali perihal Anna selebihnya tidak." Putus Jack lalu beranjak dari kursinya meninggalkan Arlan yang menatap kepergian Jack dengan tatapan marah.

Jika bukan Jack lalu siapa lagi yang bisa dia manfaatkan untuk menghancurkan Ali. Pria itu benar-benar membuatnya repot saja. Apa ia harus melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada Anna dulu?

Arlan menyeringai kecil, tidak ada yang tahu apa yang sedang pria itu rencanakan di dalam otak jahatnya. Arlan benar-benar mampu membuat orang-orang disekelilingnya memandangnya begitu hormat selain karena ia berprofesi sebagai seorang pengajar ia juga selalu memperlihatkan sisi baiknya pada mereka tanpa mereka tahu jika sebenarnya dalang dari pembunuhan Anna adalah dirinya

Anna yang begitu cantik namun sayangnya wanita itu terlalu mudah untuk ia tiduri sampai akhirnya wanita hamil dan mengakui janin miliknya sebagai milik Ali. Arlan sangat marah sampai akhirnya ia gelap mata dan melenyapkan nyawa wanita cantik yang merupakan cinta pertamanya.

***

"Terima kasih Pak. Ambil saja kembaliannya." Ujar Prilly setelah memberikan lima lembar uang merah pada supir taksi yang membawanya.

Prilly sudah tiba di sebuah terminal yang letaknya sangat jauh dari area perkotaan. Prilly berniat mengunjungi salah satu desa terpencil yang akan ia jadikan tempat baru untuk memulai kehidupannya bersama calon anaknya.

Married With MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang