MEMILIH AKU

216 17 2
                                    

"Puncak kebahagiaan ialah disaat kau memilikinya dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah di berika oleh tuhan"

Seorang pria yang baru turun dari mobil dengan setumpuk pesanan istrinya yang entah sejak kapan menginginkan beberapa makan yang harus di bawakan saat pulang dari kantornya.

Dia ialah Anrez sepulang dari kantornya ia di haruskan untuk belanja beberapa kebutuhan rumah dan pesanan yang sedikit gila menurutnya. Bagaimana tak gila bila Anrez harus membawa kue yang enak dan bergizi buatan Keisya alias istri Nuca yang kebetulan tidak bisa membuat kue tersebut. Alhasil Anrez mebawa setumpuk kardus isi roti-roti yang gagal dan hanya satu saja yang terlihat mengoda untuk di makan sepertinya.

Anrez yang hatinya sedikit dongkol dengan kelakuan Istrinya pun hanya bisa pasrah dan pasrah mengingat perjuangannya mendapatkan Istrinya tak mudah seperti membalikkan sebelah tangan. Oleh sebab itu dua harus ekstra sabar menghadapi ujian ini. Syukur hanya di suruh membawa kue bukan membawa tukang roti setoko-tokonya.

BRUK...

"Akhirnya nyampek juga"keluh Anrez dengan mendudukan dirinya di sofa depan televisi.

Mendengar hal itu Tiara cepet-cepet turun dan melihat apakah semua pesanannya di bawakan oleh Anrez. Dengan senyum merekah Tiara mebuka satu persatu kotak-kotak tersebut dengan wajah yang gembira membuat Anrez tang melihatnya sangay gemas dan ingin mencium Istrinya tersebut. Tetapi naasnya belum sempat menciumnya Anrez sudah di beri warning untuk tidak mendekatinya karena menurut Tiara, Anrez cukup bau menyebabkan ia ingin muntah dan tidak ingin dekat-dekat dengan Anrez.

"STOP.... Jangan mendekat kau bau sekali sayang cepet mandi sono" kata Tiata dengan menjaga jarak dengan Anrez. Anrez yang melihat pun segera mencium ketek ya sendiri. Tetapi menurutnya tidak bau sama sekali padahal sebelum-sebelumnya Tiara juga biasa saja bahkan ia pernah tak mandi pun Tiara biasa saja tetapi kali ini tidak mau benar-benar aneh.

"Ayo lah ti cium dikit aja baru aku mau mandi"Ucap Anrez sedikit meraju. Tetapi Tiara tetaplah Tiara dia segera menjauh dari Anrez dan berkata "Jangan dekati aku kalau kamu tidak mau mandi, Kamu bau sekali beneran!!" Dengan berlalu menuju tempat makan dan menata semua belajaan dan pesanan yang telah di bawa Anrez. Anrez yang melihatnya pun naik ke atas dengan lesu tanpa semangat untuk membersihkan dirinya.

Hari-hari di lalui begitu saja dengan penuh drama dan suka cita. Dimana canda tawa tangis dan semua bercampur aduk di dalam keluarga ini. Begitupula dengan kehamilan Tiara yang telah mencapai semeater akhir. Dimana tinggal menghitung hari saja Anrez junior muncuk di keluarga mereka.

Seperti saat dini dimana ruangan bercat putih dengan aroma yang begitu khas dari tempat tersebut. Terlihat seorang istri sedang bertaruh nyawanya untuk mengeluarga seorang bayi yang telah di kandungnya selama 9 bulan lebih sepuluh hari. Beserta dengan sang suami yang senantiasa menemani dan memberikan semangat 45 kepada sang istri.

Suara tangis bayipun memenuhi ruanva tersebut denga penuh haru mengingat betapa berharganya anak tersebut. Begitu pula dengan Anrez yang senantiasa menemani Tiara dan tak lupa selalu mengucapkan begitu banyak terima kasih telah mau berjuang dengab penuh drama yang ada dalan hiruk pikuk perrumahtanggan yang tak selalu mulus seperti pantat bayi yang bau saja kekuar dari perut Tiara.

Adzan pun di kumandangkab di telingan sang bayi oleh Anrez dengan air mata bahagia. Yup Anrez dab Tiaea di karunia i anak laki-laki yang wajahnya begitu mirip dengan Anrez tak ada sepersen pun yang seperti tiara kecuali bentuk hidung sedikit mirip dengan Tiara.

Setelah semua di bersihkan dan Tiara telah sadar dari perjuangannya. Bayi laki-laki itupun segera di berikan kepada ibunya untuk di berikan Asi. Memang Tiara telah bertekat untuk meberikan Asinya sendiri di bandingkan memberikan Asinya kelada Anrez eh salah maksudnya dari pada meberikan susu formula. Mengingat lebih baik di berikan asi.

Kebahagiaan itupun juga tak di rasakan mereka berdua saja melainkan dengan keluarga sahabat dan para netizen yang mendukung mereka untuk selalu bersama.

Tak ada kara yang tepat untuk merayakan hari ini selain rasa syukur dan terima kasih yang sebesar besarnya atas semua perjuangan yang telah di lalui bersama.

"Terina kasih telah memilih aku dan mau berjuang bersama-sama untuk membersarkann buhmah hati kita" ucap Abrez dengan menatap tiafa dan ber akhir dengan ciuman bibir penun cinta dan rasa syukur


Tamat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memilih Aku (TIREZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang