Noted : sebagian cerita merupakan kisah nyata.
Rate age : 18+ terdapat adegan kekerasan yang tidak patut ditiru
"Sephia milik ku, sekali pun harus ku bunuh lalu ku awetkan."
Obsesi dan posesive jika digabungkan akan semengerikan apa ya?
Kesalahan t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hola bestie, aku mau infoin sepertinya mulai Minggu depan aku bakal up dua kali seminggu. Komen ya kalian mau hari apa aja, kalo misalnya gak ada yg usul, aku akan up di Senin dan Kamis ya bestie. . . .
Karena insiden kucing itu, seharian di hari liburnya. Sephia menjadi tidak nafsu makan sama sekali, menanggapi berbagai spekulasi terkait Musa. Ia bahkan hanya berbaring saja di tempat tidur tanpa melakukan apapun, lamunannya sungguh dalam mencerna beberapa kejadian belakangan ini.
Ditambah ia sungguh sangat frustasi dengan lonjakan berat badannya yang terus menaik, dan karena hal itu, beberapa jerawat ikut tumbuh sebab hormonnya dan stressnya.
Terdengar suara pintu terbuka lalu tertutup, mengisyaratkan seseorang telah memasuki kost nya. Lamat-lamat suara langkahan itu memperlihatkan seorang pria yang membuatnya frustasi seharian ini.
"Sayang, kamu belum bangun? aku teleponin kamu loh dari tadi." Musa duduk di samping Sephia, mengusap rambutnya dari puncak sampai ujung.
Sephia menggeliat, berpura-pura memang seperti baru bangun tidur, "Iya, aku baru bangun."
"Ayo kita makan, aku udah reservasi tempat duduk di restoran. Kamu mandi sana, aku tunggu di ruang tengah." Musa benar-benar tidak menunjukan seperti orang yang baru saja membunuh, semua tampak biasa saja.
Sephia ikut bangkit, meraih handuknya saat Musa sudah keluar kamar.
"Kamu bercanda ya? Kamu berani pake baju kayak gitu?" cibir Musa saat melihat penampilan Sephia yang sudah siap dengan atasan kaos longgar dan bawahannya rok dibawah lutut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada yang salah?"
"Salah besar! kamu mau lihat aku gebukin satu-satu orang di jalan karena ngeliat paha kamu?" bentaknya.
"Hah? Musa, ini cuman selutut. Kamu gak lihat?"
"Aku lihat betul, mangkanya aku meracau, Sephia! lihat belahannya, bahkan bisa menjangkau pinggang kamu!" Bentak Musa hiperbola.
"Sa, cuma ini baju ku yang sudah disetrika. Yang lain belum aku setrika."
