"Heii, bangun putri tidur"
Bisik Rai pada Bella yang masih tertidur pulas.Dengan pandangannya yang kabur, Bella melihat wajah Rai yang luar biasa tampan berada di sampingnya.
Dengan rambut setengah basah dan bertelanjang dada, Rai duduk dikarpet dan menumpu dagunya dengan kedua tangannya dipinggir kasur menghadap wajah Bella yang tidurnya miring ke kiri.Beberapa kali Rai melihat mata Bella sedikit terbuka lalu kembali tidur , dia tersenyum melihat wajah kantuk Bella seperti anak kecil yang tidak ingin diganggu.
"Hei"
Coleknya menjahili Bella.Walaupun sempat memalingkan wajah, tak lama kemudian dia menatap wajah Rai dan melihat Rai tak bergerak dari posisinya sama sekali.
Bella mengecup bibir Rai *cup* lalu kembali tertidur.
"Aku baru tau, ternyata kamu tipe yang seperti ini"
Ledek Rai."Aku emang suka sekali. Sayang sekali kalau kamu ga suka"
"Siapa yang bilang aku ga suka?"
Rai kemudian naik ke atas kasur dan merangkak mengambil posisi di atas tubuh Bella, lalu menciumnya.
Saat menciumnya, Rai menyeka tetesan air yang menetes di wajah Bella dari ujung rambutnya yang masih setengah basah."Bibir kamu lebih manis daripada malam tadi. Apa bibir kamu memang selalu semanis ini saat bangun tidur?"
Ucap Rai di sela-sela ciumannya.Bella tak menjawabnya, dan sangat menikmati ciuman Rai.
Suara alarm Hp Rai pun tiba-tiba terdengar membuat mereka berdua terkejut. Alarm itu di buat sebagai waktunya untuk berangkat ke kantor. Tapi saat itu, dia lebih memilih mematikan alarmnya dan kembali berciuman dengan Bella.
"Bilang padaku kalau kamu sudah puas"
Ucap Rai menambah sensasi kupu-kupu di perut Bella.Tanpa menjawabnya, Bella merangkul leher Rai dan menariknya kembali dalam ciumannya.
Rai pun tersenyum sambil menatap mata Bella yang sudah terbakar nafsu.Sebelum melanjutkan ciumannya, dia membuat sebuah timer selama 10 menit di Hpnya.
Awalnya Bella berpikir, Rai tidak terlalu tertarik berciuman dengannya sampai dia harus membuat timer di hpnya.
Tapi Rai menjelaskan padanya, bahwa dia harus berangkat dalam 15 menit lagi karena ada meeting.Bella pun berniat berhenti sebelum timer itu dimulai karena dia tidak ingin mengganggu aktivitas suaminya.
Tapi Rai menenangkannya, dan mengatakan "Aku ga akan pergi meninggalkan istriku dalam keadaan kekurangan. Kurang uang, kurang makan, ataupun kurang puas. Aku harus melayani istriku dengan baik" ucapnya sambil tersenyum.Tapi Bella tetap bersikeras untuk berhenti. Dia pun mendorong tubuh Rai menjauh, dan beranjak dari kasur.
Rai kebingungan dan bertanya-tanya apa yang salah dari perilakunya sampai Bella memasang wajah ketus dan memaksanya untuk berhenti.
Dia kemudian berlari dan menghampiri Bella yang sudah berada di dapur sambil memegang segelas air putih ditangannya.Bella menatap wajah Rai dengan wajah polos dan menenggak segelas air agar pikirannya kembali jernih.
Rai pun berjalan mendekatinya dan memeluknya dari belakang.Rai memeluknya sangat erat hingga hampir membuat Bella tersedak minumannya.
Dia pun mengambil gelas dari tangan Bella dan menenggak minumannya hingga habis, lalu menaruh gelasnya di meja yang berada di sampingnya *tak*.Rai melirik Bella dan melihat mata Bella sedang menatapnya dengan sinis karena sudah menghabiskan minumannya.
"5 menit"
Ucap Rai, memutar badan Bella dan membuatnya berhadap-hadapan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
De TodoKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...