*Mina POV
(Flashback)
Beberapa tahun lalu... tepatnya aku masih duduk di kelas 1 SMA, kau sering menghampiriku saat aku berkumpul dengan teman-temanku. Yah, kau selalu datang ke kelasku dan juga bertemu dengan teman-temanmu yang sekelas denganku. Hingga alih-alih ada gosip bahwa kau ingin menemuiku, itu sangat menyebalkan bagiku pada saat itu.
Waktu berlalu dengan cepat dan kita berteman dengan sangat baik. Kau tetap sama dan sering menunjukkan bahwa kau salah tingkah saat aku tak sengaja melihatmu.
"Oh... astaga, benarkah kata beberapa temanmu bahwa kau menyukaiku?" ucapku dalam hati.
Segera kutepiskan pikiran itu "mana mungkin dan itu tidak mungkin!"
aku hanya tidak ingin menyakitimu, pria baik, lembut dan sopan begitu. Tapi sayang sekali, aku tidak memiliki perasaan untukmu, bukankah bersahabat lebih baik?
Hari demi hari pun juga berlalu...biasanya pagi hari sebelum aku datang atau masuk ke kelasku, kau sudah bergabung dengan teman-temanmu di kelasku, berbicara, bercerita dan bercanda, tapi pagi ini aku tidak melihatmu. Yah, aku memang terlihat cuek, tapi ada kalanya aku juga memperhatikanmu.
Tepat pada waktu istirahat tiba, aku tetap biasa, tentu saja aku tidak keluar dari kelas, teman-teman menghampiriku dan kita mulai berkumpul dan bercerita.
Tiba-tiba kau datang ke kelasku dan menghampiriku dengan tergesa-gesa
"Mina, kamu dipanggil ibu Suzy ke Perpustakaan" ucapnya yang masih mengatur napasnya
"ada apa Tzu?" jawabku.
"nggak tahu juga, katanya penting"
jawabnya dengan tenang."Yah udah aku ke Perpus dulu yah" ucapku pada teman-temanku.
Aku segera menuju ke Perpus dan dia berjalan tepat dibelakangku dan kadang disampingku. Aku masih bertanya padanya, kenapa ibu Suzy menyuruhku menemuinya? dan ia juga mengatakan bahwa ia benar-benar tak mengetahuinya. Sambil berjalan langkah demi langkah, otakku benar-benar berpikir dengan keras
"apakah aku membuat kesalahan?" bingungku
karena biasanya yang menemui ibu Suzy juga kadang-kadang anak-anak yang bermasalah. Aku benar-benar takut,
"apa ada kesalahan yang kubuat yang tidak aku sadari?" ucapku dalam hati dan detak jantungku benar-benar tak beraturan, aku sangat cemas.
Sedikit lagi sampai di Perpus, tiba-tiba Dia menghalangiku dan berdiri di depanku.
"Mina, sebenarnya ibu Suzy tidak pernah memanggilmu." ucapnya dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
"Ha?" ucapku bingung dan mencernah kata-katanya.
"iya, ibu Suzy tidak menyuruhku untuk memanggilmu. Aku hanya bercanda." ujarnya seperti merasa bersalah.
"maksudmu?" ucapku lagi.
Aku benar-benar kesal dengannya, tidak tahu kah dia bahwa aku sangat takut dan cemas? tidak tahukah dia bahwa jantungku seakan terjatuh takut ada masalah? dan sekarang dia membohongiku! menghabiskan waktu istirahatku dengan canda konyolnya itu.
"Maafkan aku Mina...aku membohongimu? aku hanya meminta waktu luang berdua saja denganmu, hanya untuk mengatakan selamat ulang tahun" ucapnya dengan tenang dan menatapku.
Yah benar, hari ini adalah ulang tahunku. Bagaimana bisa aku lupa itu. Berarti dia sengaja untuk membuatku kesal. Yah, aku akhirnya memaklumi caranya itu.
"Aku ada hadiah kecil untukmu" ucapnya sambil mengambil sesuatu dari sakunya.
"untukmu" lanjutnya sambil menyodorkan sebuah cincin kepadaku.
"Terima kasih" ucapku
"apakah tidak merepotkanmu?" lanjutku merasa tidak enak menerima hadiah darinya.
"Tidak...cobalah pakai kan" ujarnya
Aku menerima cincin darinya, meliriknya sebentar, lalu kupasangkan di jari manisku.
"apakah itu terlihat pas?" tanyanya
"apakah kau menyukainya?" tanyanya lagi
"Ya" jawabku
"Aku senang jika kamu menyukainya. Sekali lagi selamat ulang tahun Mina Shi"
ucapnya sambil menyodorkan tangannya."Terima kasih ucapannya dan terima kasih hadiahnya Tzu. " ucapku dengan tulus menerima jabatan tangannya.
Yah ini kedua kalinya aku berjabat tangan dengannya. Yang pertama untuk perkenalan dan yang kedua adalah sekarang untuk ucapan ulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
RandomCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.