Seorang anak perempuan berusia kurang dari satu tahun sedang terbaring tak berdaya diranjang rumah sakit, anak itu mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya karena kelalaian dari kedua orang tuanya.
Orang tua mana yang tidak sedih saat anaknya terbaring diranjang rumah sakit? Begitupun dengan Lee Jongsuk dan Lee Jieun. Jieun hanya bisa menangis meratapi kelumpuhan yang diderita oleh putri kecilnya.
Sungguh,Jieun menyesal karena lebih memperhatikan ponselnya daripada putrinya yang baru bisa berjalan. Begitupun dengan Jongsuk, Jongsuk menyesal karena berbicara dengan rekan kerjanya, seharusnya Jongsuk tidak melepaskan genggaman tangan putri kecil nya itu. Jika mereka berdua tidak lalai mungkin kejadian mengerikan itu tidak akan terjadi. Jongsuk dan Jieun harus melihat putri kecil mereka yang ditabrak oleh motor bahkan kedua kaki anak mereka dilindas ban Mobil.
Jongsuk dan Jieun hampir saja menyerah saat melihat kondisi putri kecil mereka, anak mereka harus berjuang diantara hidup dan mati diusianya yang masih sangat kecil. Tidak apa anak mereka cacat yang penting putri mereka tetap bersama dengan mereka.
Jieun tidak mau punya anak lagi, dia hanya ingin fokus mengurus putri kecil nya itu. Jieun tidak bisa membayangkan bagaimana kalau anak nya dewasa nanti, apakah masih ada namja yang tulus mencintai putrinya dengan keadaan yang cacat seperti itu? Ah entahlah Jieun sangat merasa bersalah kepada anak nya itu.
"Hiks...aku Eomma yang buruk, aku membuat anak kita menjadi seperti ini"isak Jieun, Jongsuk memeluk istrinya.
"Tenanglah Yeobo, kita akan mencari pengobatan yang terbaik untuk Jichu kita. Jichu kita pasti bisa berlari lagi"bohong Jongsuk. Jongsuk sudah berbicara dengan dokter tadi, dokter sudah memvonis kalau putrinya itu cacat permanen, putri kecil nya tidak akan bisa lagi berjalan. Jongsuk tidak berani mengatakan hal itu kepada istrinya,dia sangat takut kalau Istrinya Drop saat mengatahui kabar buruk ini.
9 tahun berlalu...
Lee Jisoo putri kecil Jongsuk dan jieun sudah terbiasa duduk dikursi roda. Jujur saja Jisoo merasa sangat kesepian, dia tidak diizinkan keluar oleh kedua orang tuanya. Jisoo hanya ingin memiliki teman, tapi orang tuanya itu tidak membiarkan Jisoo keluar dari mansion megah itu. Kadang kadang Jisoo berpikir kalau dia ingin kabur saja dari mansion orang tuanya, tapi bagaimana dengan kakinya? Sangat sulit kabur dari rumah saat Jisoo menggunakan kursi roda nya. Sepertinya jisoo harus mengubur dalam dalam keinginan nya itu.
Setiap tahun Jisoo selalu meminta adik kepada kedua orang tuanya, tapi Eomma dan Appa nya tidak menanggapi permintaan kecil Jisoo itu. Jika Jisoo punya adik, dia tidak akan kesepian,itulah yang dikatakan oleh neneknya.
Sekarang Jisoo sendirian dimeja makan, entah apa yang kedua orang tuanya bicarakan yang pasti Jisoo tidak mau ikut campur urusan kedua orang tuanya.
Disaat Jisoo sedang asik melamun dia dikejutkan dengan kehadiran nenek nya yang datang dengan senyum lebar serta dia terlihat sangatlah bahagia.
"Jisoo-ya kau akan segera punya adik"ucap Nenek Jisoo dari pihak Eomma nya.
Mata Jisoo berbinar saat mendengar kalau dirinya akan segera mempunyai adik"Halmeoni tidak bohong kan? Apa Jichu benar benar akan punya seorang adik?"
"Tentu saja Jisoo sayang, Cucu nenek yang paling nenek sayangi ini tidak akan kesepian lagi"Dara nenek nya Jisoo mengusap surai Jisoo penuh kasih sayang
"Akhirnya Jichu punya teman!!!"ucap Jisoo semangat.
Dikamar Jongsuk dan Jieun.....
"Yeobo bagaimana ini? Aku tidak mau punya anak lagi!!"ucap Jieun frustasi.
"Bukankah aku selalu pakai pengaman? Kenapa bisa kebobolan sih"Jongsuk mengusap kasar rambutnya.
"Yeobo apa kau lupa satu bulan yang lalu pengamanmu robek?!!"Jieun tidak mau punya anak lagi, dia takut kasih sayang nya kepada Jisoo menjadi terbagi kepada calon anak keduanya. Jieun tidak mau Jisoonya kekurangan kasih sayang, Jieun sangat pusing sekarang!!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister
Ficción GeneralAku benci menjadi saudarimu~J Aku benci kau diam saja~R Aku tidak mau jadi saudari orang cacat sepertimu!!!~L