Mobil BMW hitam yang dikendarai oleh Viona telah terparkir di depan gerbang rumah Shera yang bertingkat dua lantai dengan cat abu-abu muda. Sepulang sekolah, Viona menawarkan diri untuk mengajak Shera berangkat bersama ke party yang diadakan disekolah dan Shera mengiyakan ajakan itu.
Viona tersenyum lebar ketika Shera menghampiri dari gerbang rumahnya lalu masuk ke dalam mobil. Perempuan itu terlihat cantik mengenakan Cocktail dress berwarna hitam dengan rambut yang diikat rapi ke belakang.
"Berangkat sekarang, ya?" Begitu Shera mengangguk, Viona mulai mengemudikan mobilnya.
"Sher, lo kok mau ikut party? Biasanya juga mager banget," tanya Viona tiba-tiba.
Shera setengah mendelik. "Kenapa? Heran yah? Asal lo tau ya, gue party tiap hari di kamar. By the way, rencana lo mau confes, lo beneran mau lakuin?"
Mendengar Shera yang menanyakan hal itu, kontan membuat perempuan itu tertawa pelan. "Gue bukan cewek yang gila cuman karena cowok, Sher. Menurut gue ini bukan waktu yang tepat untuk lakuin hal yang konyol."
Spontan Shera menoyor kepala Viona yang membuat tawa mereka pecah.
Lima belas menit berlalu, kini mereka telah sampai di parkiran sekolah. "Masuk yok, keknya acaranya udah mau mulai," ucap Viona.
Shera mengangguk dan segera merapikan pakaiannya kembali yang sedikit berantakan. Sejujurnya, Shera tidak begitu nyaman menggunakan dress yang sependek itu. Pasalnya, Viona memaksanya untuk menggunakan dress yang menurutnya tidak pantas untuk dikenakan.
"Ayo, Sher,"
Shera langsung mendongak menatap Viona yang sudah berdiri di depannya. "Eum, gue-"
"Gak nyaman? Lo harus terbiasa, Shera. Yakali lo pergi party tapi make piyama hello Kitty lo itu," sela Viona sambil menatap lekat wajah Shera.
Salah satu alis Shera menukik. "Tapi ga sependek ini juga, Vin. Gue kayak cewek malam."
Viona langsung mendelik dan menutup mulut Shera. "Ini emang malam, siapa bilang ini siang."
Mereka berdua pun akhirnya memutuskan untuk memasuki kawasan acara tersebut karena acara akan segera dimulai. Sekitar sepuluh menit menunggu, Shera bisa melihat dari sudut belokan ada tiga lelaki yang melangkah ke arahnya.
"Hai, Sher," sapa salah satu lelaki yang membuat Shera langsung bangkit berdiri.
"Shera, minta nomor lo dong!" Seru lelaki yang memakai jaz berwarna krem dengan rambut yang sedikit gondrong.
Shera pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan mereka bertiga tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Masih tidak menyerah, tiga lelaki itu mengikuti Shera secara diam-diam.
Entah darimana, Keenan langsung menutup mulut Shera lalu bersembunyi dibalik semak-semak. Perlakuan Keenan membuat gadis itu memberontak hingga tanpa pikir panjang mencakar pergelangan lelaki yang menutup mulutnya sebab rasa takut yang menyelimuti pikiran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Lovein Of Shera [Telah Terbit]
Teen Fiction"𝐎𝐛𝐚𝐭 𝐢𝐭𝐮 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮." 𝓢𝓻𝓲 𝓗𝓪𝓻𝓯𝓲𝓪𝓷𝓲 - 𝓘𝓷𝓯𝓲𝓷𝓲𝓽𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮𝓲𝓷 𝓞𝓯 𝓢𝓱𝓮𝓻𝓪 *** "Shera, bersatu atau tidak nya kita, kamu akan tetap menjadi tokoh utama yang tidak pernah...