#17

406 12 3
                                    

Sore ini, Gus Farhan baru saja pulang dari Kampus. Selain seorang Putra Kyai Gus Farhan juga memiliki profesi lain yaitu sebagai seorang Dosen disebuah kampus ternama dijakarta.

Dan saat ini Gus Farhan sedang duduk disofa ruang tamu untuk beristirahat sebentar.

"Asalamualaikum" kata seseorang yang baru saja datang dan orang itu adalah Anisa Nadira Putri atau yang dikenal dengan Ning Dira

"Waalaikumusalam" jawab Gus Farhan

Gadis berhijab Syar'i itu menatap Gus Farhan yang kini tengah bersandar ditempat duduknya

"Abang udah pulang?" tanya Dira

"Hmm" jawab Gus Farhan

"Abang gak bawain Dira jajan gitu?" tanya Dira

"Jajan apa? Kamu bisa beli sendiri" kata Gus Farhan

"Kan kalo dibeliin Abang mah gratis, jadi mending dibeliin sama Abang aja" balas Dira

"Yaudah besok" putus Gus Farhan

Drttt... Drtt...

Sebuah gertaran dari posel Gus Farhan membuat cowok itu cepat-cepat mengambil ponselnya yang berada disaku celana bahannya

'Pak Candra'

Gus Farhan menghela nafasnya pelan ketika mendapat telpon dari Ayah mertuanya itu, ntah kenapa tapi Gus Farhan sedikit gusar jika nanti Ayah mertuanya itu akan mananyakan perkembangan perubahan sikap Nita dipesantren.

"Bismillah" gumam Gus Farhan sebelum akhirnya menjawab telpon dari Candra

"Halo Asalamualaikum" kata Gus Farhan

"Halo Waalaikumusalam nak" jawab Candra dari sana

"Apa kabar Yah?" tanya Gus Farhan basa-basi

"Alhamdulillah baik, keluarga pondok gimana kabarnya?" jawab Candra

"Alhamdulillah disini juga baik Yah" kata Gus Farhan

"Syukurlah" balas Candra

Beberapa detik setelahnya terjadilah keheningan diantara keduanya, Gus Farhan sedang menunggu Ayah mertuanya mengatakan sesuatu dan disebrang sana Candra tengah diam memikirkan kata yang nantinya akan ia ucapkan

"Ekhem" Candra berdehem mencoba mengihalangkan kecanggungannya

"Kenapa Yah?" tanya Gus Farhan

"Gapapa, Ayah cuma mau tau keadaan Putri Ayah disana" jawab Candra

"Apa sudah ada perubahan?" lanjut Candra dengan pelan

Gus Farhan meringis mendengar ucapan Ayah Mertuanya, ia sangat merasa sungkan jika harus menjawabnya secara gamblang.

"Belum ada ya?" tanya Candra lagi

"Maaf Ayah" kata Gus Farhan

Mendengar permintaan maaf dari Gus Farhan membuat Candra tahu jika disana Putrinya belum berubah sama sekali.

"Gapapa, Kamu gak salah, justru disini harusnya Ayah yang minta maaf. Maaf karna ayah membuat kerepotan akan sikapnya, maaf Ayah juga gagal mendidik dia" kata Candra

Gus Farhan menggelengkan kepalanya "Nggak Ayah, Ayah sama Bunda gak pernah gagal dalam mendidik. Saya juga tidak merasa direpotkan dengan hadirnya Nita" bantah Gus Farhan

"Saya disini akan berusaha untuk merubah ahklak Nita menjadi lebih baik, Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir Saya akan menjaga Nita. Saya juga akan memenuhi kebutuhannya" lanjut Gus Farhan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halal Untuk Nita (dirombak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang