✴️06.

1.8K 212 13
                                    




Rose tersadar saat ada tangan yang mendekapnya dari belakang. Eunwoo meletakkan dagu di bahu lalu mengendus ceruk leher Rose. Spontan Rose langsung bergidik akibat hembusan nafas Eunwoo.  

Eunwoo tertawa kecil melihat reaksi Rose. Lelaki itu senang jika terbangun pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sosok Rose. Ia tersenyum tipis saat tahu Rose masih terdiam di kasur dan tak meninggalkan nya. 

"Morning Rose" sapanya masih dengan suara serak. Tangan Eunwoo menyentuh wajah Rose membawanya menghadap Eunwoo yang kemudian menciuminya. 

"Arghhh" protes Rose merasa geli. Eunwoo tertawa kecil.

Bukanlah hal aneh kalau sikap Eunwoo akan melembut jika sudah melampiaskan perasaannya. Eunwoo bergerak lalu berjongkok di hadapan Rose. 

"Ayo bangkit aku ingin memandikan mu"

"Tak perlu aku bisa sendiri" tolaknya terucap tanpa tenaga. Eunwoo tak menggubris langsung memboyong tubuh Rose masuk ke kamar mandi dan mendudukkan nya di meja wastafel. Ia lalu menyalakan keran mengisi bathtub. Sambil menunggu penuh ia berdiri di hadapan Rose mereka saling diam menatap satu sama lain. Rose berkaca-kaca dan menitikan air mata saat menatap wajah di hadapannya. 

"Rose?"

Air matanya mengalir, Rose menangis mengangkat telapak tangan menutupi muka. 

"Rose?" Eunwoo menurunkan tangan itu dan memandang mata basah Rose "Sayang?"

"Kau jahat Eunwoo" Rose memukul dada Eunwoo pelan "...kau jahat! Brengsek!" Eunwoo membiarkan pukulan lemah itu. 

Melihat airmata Rose yang mengalir Eunwoo menarik kepala dan lengannya merengkuh tubuh Rose erat ke dalam pelukan. 

"Jangan menangis aku memang brengsek....Sssst tenanglah....Maaf, pukul saja aku sepuasmu Rose" dekapannya malah membuat Rose menangis lebih keras di dada Eunwoo. Pria itu memeluk Rose dengan perasaan yang mendadak sesak bercampur sesal.  

Setelah bathtub terisi penuh ia melepaskan pelukan dan mereka kembali saling tatap. Tak ada kata-kata hanya menyelami manik mata masing-masing. Eunwoo lalu mengusap punggung Rose yang masih terisak dan menyatukan dahi mereka.

"Aku keterlaluan ya?" akunya. Karena Rose yang hanya diam akhirnya Eunwoo mengangkat tubuh Rose masuk ke dalam bathtub.




Mereka benar-benar hanya membersihkan diri dan segera keluar begitu selesai dengan berbalut handuk dan bathrobe.

"Aku harus ke kantor" ucap Eunwoo sambil menuntun Rose keluar kamar mandi.

"Hari Sabtu begini?"

"Ya ikutlah denganku"

"Untuk apa?"

"Agar aku bisa mengawasi mu" Rose mendelik mendengarnya "Ayo cepat pakai baju"

"Aku tak ingin ikut,  dengarkan perkataan ku sekali ini saja please" Rose merengek. Eunwoo terdiam lalu menggiring Rose kembali ke kamarnya dan bahkan membuka lemari pakaian Rose dan memilihkan pakaian untuk perempuan itu.

"Aku bisa sendiri Tuan Cha. Keluarlah dari kamarku!"

Eunwoo mengeluarkan dress pink lalu memberikannya ke Rose.

"Ini cocok, pakailah. Warna cerah akan membuatmu gembira" Ia lalu keluar.

"Cih, Apa dia pikir dia sedang bermain boneka Barbie!" gaun itu sopan tapi tak bisa menutupi bekas-bekas tanda kepemilikan yang Eunwoo berikan di kulitnya semalam.

MATE'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang