(GARCIA) -29- kilas balik.

151 13 0
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞






...



RODRIGUEZ bisa apa, jika anak tunggal sang Lucifer yang berwujud asli monster dan di-ilusikan tubuh manusia yang disatukan menjadi dosa berkata jatuh cinta pada mereka.

Sumpah mati bukan takdir semacam ini yang bisa dipinta, jika seandainya Mark pikir doraemon itu nyata maka 2023 akan ia balik kalendernya ke 2022 kemarin untuk menghapus pertemuan dengan Jaemin.

Sungguh? Jaemin sepantaran iblis?

Apakah ini benar-benar hanya delusi?

Mark bisa apa lagi jika pada akhirnya ia akan menjadi gizi bagi iblis itu.

"Kata Lucifer, aku tidak boleh pulang, jadi hidup bersama kalian sepertinya akan terjadi. "

Ketika surat pada gagak telah dibaca, sedang Jaemin jadi mangu akan pesan ayahanda, yang rupanya memang tidak mengharapkan kehadiran nya.

Karena sekarang ia memakai tubuh manusia, mampus dirasanya sakit hati karena diterlantarkan, harusnya Jaemin sudah terbiasa akan itu. Dia harus hidup sesuai keinginan orang lain. Meski tanduknya kini hidup di bawah hidup orang mati.

Tanduk panjang keemasan di jidat, yang berdenyut entah mengapa, Jaemin pun bingung mengapa ia terlahir sebagai 𝙉𝙖 𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 yang disayangi Tuhan.

Jaemin bahkan ragu apakah ia benar-benar benci Tuhan.

"Dahulu kala, ada seorang lelaki biasa bernama 𝙉𝙖 𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣—"

Jeda sejenak untuk menangkap tatapan mata Mark, "Dia pahlawan abadi negara ini, kesayangan Tuhan yang utama, namun nampaknya dia belum ingin masuk surga, sebab di bumi yang tak nyata ini dia tidak pernah bahagia. "

Dada 𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 disentuh, Detakan riuh jantung menandakan jasad 𝙉𝙖 𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 tengah hidup, "mati setelah tahun masehi lewat, dimana perang telah usai namun dia diadili, akhirnya aku lahir sebagai reinkarnasi nya. "

"Apa itu dongeng? " Mark bertanya dengan berani.

Alis Jaemin menukik tak terima, "Konyol. Itu nyata. "

"Dan aku akan percaya, " kedua tangannya Mark angkat paksa—diborgol kuat dengan ular berbisa. "Jika kamu melepaskan ini. "

Jaemin pikir sebentar, kebodohan apa yang terjadi jika ia menuruti orang ini, bisa saja Mark tiba-tiba menusuknya dengan salib atau memanggil-manggil Bapa, itu tidak keren.

Tapi ular itu dia pisahkan juga dari tangan Mark, kasihan digigiti terus. Jaemin belum mau Mark mati.

Ketika gigitan ngilu tidak lagi terasa pada tangan, Mark meloyo, lemas disandaran ranjang dan berusaha keras tak akan menangis tidak peduli se mengerikan apa keadaan tangannya sekarang.

"Kamu percaya? "

Jaemin bingung mengapa Mark hanya diam, "Kamu marah? "

𝙞𝙮𝙖, 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖𝙩.

Senyum Mark dipaksa, "Tidak."

𝔾𝔸ℝℂ𝕀𝔸-(the Beautiful And The Angel) 𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang