36.

2.3K 258 34
                                    

Jangan lupa follow dan vote! Enjoyy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow dan vote!
Enjoyy
.
.

Randi menarik tangan Sabai yang saat itu sedang berpangku ditengkuk leher Musa untuk memperdalam ciuman mereka, posisi mereka yang panas dimana Sabai duduk dipangkuan Musa sambil bibir mereka menyatu penuh gairah.

Sabai yang mabuk berat terhuyung lalu ambruk saat Randi berhasil menjauhinya dari Musa, sementara Musa yang sama mabuknya belum peduli dengan tamu yang baru saja datang.

"Ngapain Lo disini!" bentak Musa pada Randi yang menghentikan aktifitas menyenangkan tadi.

Randi cepat-cepat menegukan satu botol air mineral pada Musa agar pria itu tersadar dari mabuknya, "sadar bajingan! gue malu sebagai laki-laki liat Lo kayak gini."

Kemudian Randi berkali-kali menampar kedua pipi Musa untuk menetralkan akalnya, karena akan percuma jika ia berkelahi dengan orang tak waras.

"Apa-apaan sih Lo! ganggu tau gak!" racau Sabai sebelum jatuh pingsan.

"Sadar goblok! cewek Lo liat!" Randi tak menggubris Sabai dan tetap fokus pada Musa, sementara Sephia yang masih termenung di ambang pintu.

Musa menggeleng-geleng dengan kasar mencoba mengumpulkan nyawanya, penglihatannya mulai menjernih saat ia menyadari bahwa Sephia sedang tertawa disana melihat pemandangan gila ini.

"Sadar woyy! Lo bakal bener-bener kehilangan Sephia!"

"Kenapa Lo ajak dia kesini, bangsat!" Sepertinya kesadaran Musa sudah mulai kembali.

"Seharian dia nyariin Lo!"

Musa mendorong Randi yang menghalangi jalannya, berlari menuju Sephia yang masih tertawa kencang sambil air matanya mengalir. Ekspresi itu tidak membuat Musa lucu atau tenang, tapi membuatnya lebih terlihat menakutkan.

"Sayang aku bisa jelasin, jangan nangis," ucap Musa mengusap air mata itu.

Sephia menepis setiap sentuhan yang diberikan Musa, "bulshit, persetan Lo Musa!"

Musa agak kaget dengan kalimat yang keluar dari mulut Sephia, karena sebelumnya gadis itu tak pernah berkata kasar, "Sephia..."

"Lo bilang Lo gak peduli gue gendut atau nggak! gak peduli cantik atau nggak! buktinya semua laki-laki sama! terpikat oleh kecantikan dan kemolekan tubuh cewek lain!" Maksud Sephia tertuju pada Sabai.

"Aku mabuk, Sephia. Aku gak sadar, aku pikir dia itu kamu."

"Lo bilang kemarin gue terlalu menuntut Lo untuk sempurna? Fine! kali ini gue yang akan menurut semua keinginan Lo!"

Musa mulai khawatir atas apa yang akan dilakukan Sephia, gadis itu mendekati Randi. Berbisik dengan suara paraunya, "kalo gue kenapa-kenapa, gue pengen Lo yang nganterin gue pulang."

Jika Saja Ku Tolak Cintanya BAGIAN ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang