Hyunsuk mengerjap ngerjapkan matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah, pemandangan yang begitu indah. Banyak tumbuhan berwarna hijau yang tumbuh dengan subur, juga bunga bunga berwarna-warni yang terlihat cantik baginya.
Hyunsuk bangun dari tidurnya. Dia ada dimana? Kenapa tempat ini indah sekali? Dan sangat sunyi. Hyunsuk berjalan perlahan menuju tanaman bunga yang menarik perhatiannya. Bunga tulip yang baginya sangat cantik. Hyunsuk tersenyum miris, ia jadi ingat dulu saat pertama kali pertemuannya dengan Asahi di bawakan bunga tulip oleh Asahi. Bunga itu adalah bunga kesukaan Asahi. Asahi bahkan menanamnya di belakang rumah Jaehyuk dan mungkin sekarang sudah tumbuh lebat.
"Adek.."
Hyunsuk terpaku dengan suara itu. Suara yang selama 5 tahun ini ia rindukan. Hyunsuk sontak langsung menoleh kebelakang, mendapati sosok yang sangat ia rindukan.
"Adek nakal ya?"
Hyunsuk masih diam tak bergeming. Matanya tidak berkedip sama sekali, namun berkaca kaca menatap sosok itu. Hyunsuk berhambur memeluk erat tubuh Asahi. Menyalurkan rasa kehangatan dan kerinduan.
Asahi menerima pelukan itu, ia mengusap lembut punggung sang adik yang sudah 5 tahun ini tidak bersamanya karena dirinya harus pergi lebih dulu.
"Adek nakal ya?" Tanya Asahi lagi dan di angguki Hyunsuk.
"Adek jangan nakal kalo enggak mau ayah jae nya kakak ambil" ucap Asahi sambil menghapus air mata Hyunsuk.
Hyunsuk menggeleng ribut saat melihat sosok Jaehyuk yang diam berdiri dengan pakaian serba putih sama seperti Asahi, Jaehyuk di temani oleh sosok yang Junkyu rindukan di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan, Jihoon. Posisi Jaehyuk, lumayan jauh jaraknya dari mereka.
"Kakak hiks kakak jangan ambil ayah, hiks. Sukkie, Sukkie butuh ayah, kakak" pinta Hyunsuk memohon.
Asahi tersenyum. Ia mengusap lembut surai Hyunsuk. "Kakak kecewa sama Sukkie kalau Sukkie nakal dan bikin ayah jae kesusahan. Sukkie harus berjanji pada kakak untuk tidak nakal lagi. Gimana?" Tutur Asahi lembut.
Hyunsuk tidak mengangguk ataupun menggeleng. Ia menghapus kasar air matanya dan memeluk Asahi kembali.
"Kakak, Sukkie mohon jangan ambil ayah hiks. Sukkie mohon, kak" mohon Hyunsuk.
Asahi melirik ke arah samping dimana Jaehyuk dan Jihoon berada.
"Adek tunjuk ayah sekarang" titah Asahi.
Hyunsuk menatap bingung, tapi tetap melakukannya.
"Sekarang, gerakkin telunjuk adek, ke atas dan ke bawah, dan jangan berhenti atau bahkan berhenti menunjuk."
Hyunsuk menuruti dan langsung melakukan hal itu. Tentunya ia bingung, namun sesaat matanya membulat saat kaki Jaehyuk perlahan menghampirinya ketika telunjuk yang menunjuk Jaehyuk terus bergerak ke atas dan ke bawah.
Namun apa daya nya yang tangannya mudah pegal. Hyunsuk sontak menurunkan tangannya dan mengabaikan peringatan Asahi barusan.
Saat tangannya mulai Turun, Hyunsuk melotot kala tubuh sang kakak, Jaehyuk dan Jihoon yang seakan sedikit demi sedikit menjadi butiran abu yang akan terbang. Hyunsuk kembali menunjuk Jaehyuk dan menggerakkan telunjuknya lagi. Namun nihil, perlahan, tubuh mereka benar benar hilang.
"ENGGAK!! ENGGAK!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDALAN [END]
Фанфик⚠️HARAP BACA "RUMAH SEBENARNYA" TERLEBIH DULU UNTUK TAU ALURNYA⚠️ "Rasanya punya kakak gimana si, won?" Yoon Hyunsuk. lelaki asal Korea yang di cap sebagai anak ternakal di sekolah, bahkan Jaehyuk (sang ayah) saja sudah kewalahan menghadapi tingkah...