Abigail keluar dari ruangan Nabiru bersamaan dengan kemunculan Natta. Keduanya bersitatap lebih dulu lumayan lama."Biru gimana?" Tanya Natta membuka suara.
"Oh, baik. Btw, Nat, gue tau kalian ada masalah, ngomong baik-baik ya sama, Biru." Ujar Abigail memberitahu.
Natta mengangguk paham. "Pasti, ini juga salah gue."
"Biru bilang dia juga merasa bersalah ke Lo."
Natta mengangguk saja, tak ingin berdiam lebih lama, akhirnya pemuda itu pamit dengan Abigail sebelum benar-benar membuka pintu bangsal tempat Nabiru berada. Sedangkan Abigail memilih untuk menemui Anan dan Sheana.
Kriiet
Nabiru menatap ke arah pintu kamar seperti tahu siapa yang akan datang untuk menemuinya. Gadis itu tersenyum saat melihat Natta yang bahkan tak berani menatapnya. Pemuda itu berjalan mendekati Nabiru dan barulah membalas senyuman gadis itu.
"Kamu gak papa?" Tanya Nabiru yang membuka suara lebih dulu menanyai kondisi Natta.
"Oh, ini," Natta memegang pipinya yang habis diobati. "Gak papa. Aku kan anak kuat." Pemuda itu lalu terkekeh canggung.
"Lo sendiri? Udah baikan?"
Nabiru mengangguk, "lumayan. Maaf, bikin Lo kaget. Tentang gue yang tiba-tiba hilang, sama Hilmy yang harus ditusuk depan Lo."
"Nggak. Ini salah aku, Biru, tolong jangan minta maa."
Lalu, terjadi hening sebentar. Keduanya hanyut dalam pikirannya masing-masing.
"Namanya Kinara."
"Hah?" Nabiru mengernyit bingung.
"Cewek yang tiba-tiba peluk aku di minimarket. Dia Ara, mantan aku..." Ucap Natta akhirnya.
"Maksudnya?" Tanya Nabiru lebih seperti meminta penjelasan lebih lanjut pada Natta.
"Maaf, harusnya sebelum kita pacaran aku ceritain semuanya. Ara, dia pernah jadi pacar aku tapi kita gak bertahan lebih dari dua bulan. Cewek itu yang ngejar aku sejak kelas satu SMA, tapi aku gak pernah mau sama dia. Akhirnya mau gak mau aku pacarin dia karena cewek itu bawa aku ke rumahnya tanpa izin buat kenalin aku ke mamanya. Mamanya baik, dan aku gak bisa nolak pas Ara bilang kalau aku pacar dia ke mamanya."
"Tunggu, kamu kenal Ara di mana?"
"Tempat les. Dia maksa aku buat ajarin dia di rumahnya, jadi aku turutin. Ternyata dia malah buat aku terperangkap di sana. Aku beneran gak bisa nolak, bahkan papa dia kayak bahagia banget pas Ara bilang aku pacarnya dia. Terus, setelah dua bulan, Hilmy selalu minta ke aku buat jagain kamu. Pas itu juga perasaan aku tumbuh. Aku gak bisa kalau harus berhubungan lebih lama dengan Kinara dan aku memutuskan buat pisah sama dia. Aku bersumpah, kita pisah dengan cara baik, aku bahkan pergi ke rumahnya buat minta maaf ke orangtua Ara."
Nabiru diam-diam tersenyum melihat Natta menjelaskan semuanya dengan terburu-buru tanpa menatap mata Nabiru, gadis itu bisa merasakan kepanikan yang ada di dalam diri Natta. Takut bahwa Nabiru akan marah padanya.
"Bener, Biru. Sejak itu aku gak ketemu Ara lagi, tapi cewek itu kayaknya masih ngejar aku. Sekarang, katanya cewek itu tinggal di apartemen yang sama dengan aku."
"hah serius?!" Kaget Nabiru tiba-tiba.
"Iya! Tapi, aku beneran gak suka sama dia, sumpah, Biru, kalau dia dekatin aku berarti dia duluan. Kamu liat sendiri kalau aku gak balas pelukan dia di minimarket. Aku bertahan di sana karena tiba-tiba kaki aku lemes pas liat kamu, pikiran aku blank, dan pas kamu pergi aku baru sadar, kalau aku udah lakuin kesalahan besar..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
FanfictionKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys