5.

858 103 4
                                    

..

Hujan sudah turun sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan sudah turun sejak tadi.

Menghantarkan rasa dingin namun sepertinya hanya Ricky yang merasa hangat. Sebab Gyuvin mendekapnya dengan erat dengan selimut tebal yang menutupi tubuh keduanya.

Suara gemuruh di luar sejenak terabaikan sebab kini Ricky sibuk memandang salah satu karya Tuhan paling indah. Ricky mengecup bibir Gyuvin yang tampak sedikit terbuka sedangkan si empu masih asik tertidur.

Ini salah.

Keduanya sudah sejauh itu.

Ricky dan Gyuvin salah. Tak seharusnya dua manusia dengan gender yang sama memiliki hubungan lebih dari kawan. Bagaimana keduanya melibatkan sebuah perasaan yang tak seharusnya ada.

Semuanya kesalahan besar.

Bagaimana jika orang-orang di luar sana tahu? Bukankah mereka berdua bisa mati?

Namun sayangnya Ricky dan Gyuvin asik menikmati kesalahan tersebut dan sejenak mengabaikan orang-orang di sekitar. Pikirnya, selagi mereka tak menunjukkan tanda khusus, semua orang tak akan tahu, kecuali Jang Wonyoung.

Ricky sedikit mendorong badan Gyuvin dan menggeser tangan kekar yang memeluk perutnya dengan erat itu. Ia membenarkan letak selimut pada tubuh Gyuvin yang masih terlelap. Duduk dan menatap pakaian mereka berdua yang berserak di lantai. Belum lagi bagian bawahnya yang terasa sangat sakit.

Perlahan Ricky berjalan menuju kamar mandi setelah mengambil baju dan handuk di dekat lemari. Ia berjalan dengan sangat pelan selain sakit juga takut membangunkan Gyuvin. Sebab ia masih malu atas kejadian semalam.

Sekitar 20 menit kemudian Ricky keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap.

Rupanya Gyuvin sudah terbangun dan sudah berganti baju. Pria itu tengah sibuk menggulung sprei milik Ricky yang akan ia bawa ke kamar mandi. Begitu melihat Ricky, Gyuvin tertawa. Cara berjalan Ricky lucu seperti orang baru belajar jalan.

"Jangan ketawa! Ini gara-gara kamu!" sungut Ricky. Kemudian ia memilih untuk tiduran di kasur milik Gyuvin.

Hari ini Ricky tidak ada kelas. Bukan, tapi mereka berdua. Sebenarnya Gyuvin membolos karena ingin menemani Ricky yang tidak bisa berjalan 'dengan normal'.

"Gyuvin,"

"Apa sayang? Sakit banget, ya?"


Pluk


Ricky melempar bantal ke wajah Gyuvin yang duduk dibawah dekat kasur.

"Bukan itu. Tapi kamu kepikiran gak sih soal mimpi kita waktu itu? Aku kok ngerasa dejavu ya? Kayak, orang-orang itu tuh gak asing"

"Iya juga. Kira-kira kenapa kita bisa mimpiin hal yang sama? Dan, ya ampun Ricky itu bener-bener terjadi ke kita." Ujar Gyuvin sedikit menggebu.

with you, gyuicky✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang