Disease & Curse

921 75 0
                                    

Elizza kini sedang menata rambut pirangnya yang indah sampai suara ketukan dipintu kamar menginstruksinya.

"Apa kau sudah selesai, dear. Professor Riddle sudah datang, ayo cepat jangan membuatnya menunggu." ucap Ibunya dari luar kamar.

"Baik, Mom." balasnya sambil memakai bando bewarna gelap galaxy yang sangat indah diantara surai pirang platinanya.

Ia berkaca sekali lagi, dia tampak sempurna dengan dress hitam selutut dan tataan rambutnya tadi. Setelah selesai El keluar dan segera turun menjumpai Professor yang kini tengah berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya dan Draco diruang tengah.

"Nah, ini dia Princess kita sudah tiba." ucapan Ayahnya mengundang perhatian semua orang yang ada diruangan, termasuk sang Professor yang kini menatapnya intens.

"Selamat pagi semuanya." sapa gadis itu.

"Selamat pagi, sayang. Kenapa lama sekali?" tanya Narcissa.

"Tentu saja, aku harus berpenampilan yang baik hari ini mengingat akan ada tamu yang datang." gadis itu melirik kearah Professor.

"Baiklah, kalau begitu duduk dulu dan minum teh bersama kami." El mengangguk lalu mendudukkan dirinya tepat disamping kakaknya.

"Wow, Elz. Kau berhasil menarik perhatian Professor." bisik Draco pada adiknya saat dirinya melihat Professor tidak henti-hentinya menatap El.

"Shut up."

____________________


Elizza dan Riddle kini sednag berada dihalaman belakang rumah Malfoy Manor untuk melatih kekuatan sihir El. Suasana jadi sangat canggung karena keduanya tidak ada yang memulai obrolan. Sampai akhirnya Riddle yang membuka suara terlebih dahulu.

"Sekarang aku akan mengenalkanmu dengan mantra Animosz. Mantra ini akan menjadi tameng untuk melindungimu dari lawan saat sedang berduel."

( ini aku ngarang ya ges ya, wkwkw )

"Kegunaannya hampir sama dengan mantra Protego yang berbeda adalah kalau mantra Protego hanya membentuk dinding pertahanan, tapi kalau Animosz akan mengeluarkan bayangan seekor binatang yang kau pikirkan dikepalamu dan bukan hanya itu, mantra ini juga dapat mengalihkan perhatian musuh dengan ilusi yang dibuat dari seekor binatang yang keluar dari tongkatmu. Contohnya, kau mengeluarkan banyak kupu-kupu yang sangat cantik sehingga lawan mudah tertipu dengan keindahan yang dikeluarkan oleh hewan itu." jelas Riddle sedangkan El hanya mengangguk paham.

"Sudah paham? baiklah, mari kita praktekkan." dengan mengayunkan tongkat seketika muncul sebuah patung dihadapannya dan ia memerintahkan patung itu untuk menyerang El.

"Lakukan." ucapnya dengan nada datar seperti biasa.

El mulai mengacungkan tongkatnya, lalu mulai memikirkan hewan apa yang mungkin bisa melindunginya. Tiba-tiba terbesit dipikirannya untuk mengelurkan seekor beruang besar. Namun tidak terjadi apa-apa, lalu ia mencoba lagi dan kali ini hanya mengeluarkan ledakan kecil yang membuat El terjungkal kebelakang. Riddle yang melihat itu diam-diam tertawa kecil sambil menggelengkan kepala.

"Coba lagi dan lebih fokus lagi." ucap Tom menyemangati?.

El bangkit meyakinkan diri dan terus fokus pada mantra yang akan ia lempar. Ia pun mengayunkan tongkatnya dengan yakin."Animosz!" muncul seekor beruang besar dari tongkatnya yang meraung-raung mengancam lalu dengan ganasnya langsung menyerang patung yang ada didepan El.

PROFESSOR RIDDLE (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang