01

380 13 1
                                    

"Sayang aku mau itu ya" tunjuk seorang gadis yang tengah berjalan sambil gelendotan dilengan kekasihnya.

"Ya udah beli aja sayang, apasih yang engga buat kamu".

"Aaa kok kamu baik banget sih, makin cinta deh"

Nara hampir saja memuntahkan seluruh isi perutnya mendengar percakapan bossnya dengan perempuan yang.. entah jenis mana lagi, ngga tau aja tu cewek kalo si Arjuna Dewangga itu playboy.

"Ra, nih kamu bawain semuanya" arjuna menyerahkan semua belanjaan pacarnya, agar dibawa oleh nara-sekretarisnya.

"Ya pak"

Nara manut aja, ya beginilah nasib sekretaris merangkap jadi babu, nurut aja ga sih?.

Saat ini mereka sedang berada disalah satu pusat perbelanjaan.

Kaki nara jadi pegel gara-gara jalan ngikutin dua manusia didepan-nya ini, mana haus lagi!

Drttt..

Pak arya is calling..

Nara menoel bahu arjuna, memperlihatkan layar ponselnya.

Mata juna melebar "jangan diang-.."

"Halo pak"

Dimana juna nara?

"Ada pak, depan saya"

Biarin aja nih orang diomelin, salah sendiri kencan ngajak-ngajak nara, mending kalo ditraktirin juga, ini cuma disuruh-suruh doang.

Suruh dia kembali ke kantor sekarang nara!

"Baik pak".

Tut.

"Kan udah saya bilang jangan diangkat".

"Maap pak jari saya keseleo".

"Papa itu ngga habis fikir sama kamu, hampir aja kita kehilangan klient penting juna" arya memijat pelipisnya-frustasi dengan kelakuan putra keduanya ini.

hampir saja arya kehilangan proyek ratusan juta akibat kesalahan arjuna yang tidak menemui Arman-klient penting perusahaan.

Sedangkan sang anak yang tengah dimarahi hanya menunjukan wajah lempengnya, sama sekali tidak membuat pria bernama lengkap Arjuna Dewangga itu merasa bersalah.

Malah dengan santainya arjuna menjawab..

"Tuhkan pusing, makanya jangan marah-marah mulu pah nanti darah tingginya naik".

"Salah siapa hah!" Arya melotot, anaknya ini benar benar... nurun siapa sih, ngeselin banget!

"Iya iya salah juna" iyain aja, namanya juga orang tua.

"udah kan? Juna mau pergi sebentar".

"mau kemana lagi kamu?, papa belum selesai marahin kamu".

"Iyaa nanti dirumah aja lanjutnya, marah-marah mulu nanti cepat tua".

"Kamu ngatain papa tua" balas arya tidak terima

BECOMING A CRAZY BOSS'S ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang