Chapter 15

271 21 6
                                    

Yang ditunggu dan dipersiapkan oleh Jun beberapa saat lalu rupanya tidak kunjung muncul ke permukaan. Dirinya merasa aneh dengan ketenangan yang terjadi 2 minggu semenjak ia mendepak Joshua dari perusahaan dan Jihoon yang resmi menjadi sekretarisnya.

Pada awalnya Jun hanya berencana untuk menempatkan Jihoon sebagai pengganti Joshua. Namun di akhir keputusan ia justru melakukan beberapa perombakan terhadap struktur perusahaan yang berujung menjadikan Jihoon sebagai sekretarisnya sekaligus secara tidak langsung menjadi orang kepercayaannya. Yang membuat Jun semakin merasa berada di moment yang tepat ialah dimana Jihoon tidak melayangkan protes apapun ketika hal tersebut diputuskan. Jihoon yang sudah-sudah akan memaki Jun ketika ia tahu bahwa pria tersebut membuat keputusan sepihak, terlebih ketika itu menyangkut dirinya. Namun, yang Jihoon lakukan di 2 minggu lalu hanya menghembuskan nafas pasrah akan keputusan yang ditetapkan.

Jihoon bekerja dengan baik, meskipun sering kali ia menanyakan apakah tidak ada kandidat lain selain dirinya yang harus mengurus posisi itu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu tidak mendapat tanggapan dari Jun, dan Jihoon paham apa artinya.

Satu bulan sudah ia tidak berhubungan dengan Minghao. Jun pikir Minghao juga akan melakukan hal yang sama, sibuk dengan urusannya hingga tidak punya waktu merecoki hari-harinya. Kedamaian yang terjadi rupanya hanya bertahan dalam waktu satu bulan ketika Jihoon memberikan kabar bahwa terdapat surel yang masuk dari perusahaan luar, yang isinya menurut Jihoon penting namun akan membuat Jun berpikir dua kali untuk menerima. Berita tersebut ia sampaikan di waktu yang cukup pagi, secara tidak langsung mendrong Jun untuk segera membukanya.

Jun membuka device dan email perusahaan. Apa yang dikatakan oleh Jihoon memang benar. Namun, nyatanya ia tidak bisa mengabaikan begitu saja apa yang perusahaan itu tawarkan mengingat project yang dibuat merupakan project gabungan yang cukup bernilai. Beberapa saat Jun berpikir, menyingkirkan segala bentuk urusan pribadinya termasuk status perusahan lain yang ikut disebut dalam email.

"Bagaimana?" tanya Jihoon usai memastikan Jun membaca keseluruhan isi dan dokumen yang dikirimkan.

"Apakah MN sudah tahu?"

"Entah. Akan aku hubungi pihak Anderson untuk konfirmasi yang kau butuhkan."

"Tidak perlu. Nanti kuhubungi sendiri." Ucap Jun menutup halaman email yang dibukanya, juga mempersilahkan Jihoon menyelesaikan laporan lain dan keluar dari ruangan.

Jun tidak perlu bersusah mencari waktu untuk menghubungi Anderson karena pada nyatanya merekalah yang menghubungi Jun terlebih dulu. Ponsel Jun berdering memunculkan nama seseorang yang memiliki posisi penting di Anderson, topik yang dirinya dan Jihoon sempat diskusikan beberapa saat lalu. Tanpa berpikir panjang, Jun menerima panggilan tersebut, menyingkirkan sejenak beberapa berkas yang tadi sempat dipegangnya.

.

.

Seharusnya saat ini Minghao menyibukkan diri dengan berbagai urusan yang menyangkut perusahaan. Namun, tentu tidak semua hal yang seharusnya dilakukan dapat semua orang jalankan. Seperti Minghao yang saat ini justru hanya bermain dengan ponselnya, menggeser ke kanan dan kiri beberapa potret yang ia simpan di dalam galeri. Sesekali ia berhenti di satu foto, mengetuk layar dua kali, membuat gambar yang dilihatnya terlihat lebih besar. Tidak cukup sampai disitu, ia bahkan sesekali menaikkan sudut bibirnya, membentuk senyum dengan perhatian penuh pada ponsel.

Begitulah yang Minghao lakukan ketika tidak ada hal yang ia kerjakan kecuali melihat-lihat kembali foto Jun yang sempat ia ambil ketika ia berada di kediamannya beberapa saat lalu, satu bulan lebih tepatnya. Dan mungkin tidak ada kata 'beberapa bulan yang lalu' lagi mengingat dalam waktu dekat MN dan Xing akan melakukan project bersama dengan Anderson. Sangat tidak mungkin jika dirinya dan Jun tidak bertemu mengingat project ini merupakan project yang cukup besar dan menguntungkan untuk semua pihak. Kecuali jika pemilik MN lagi-lagi menurunkan perintahnya yang tidak pernah Minghao tahu.

You Break My Trust [Junhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang