Siang hari, itu adalah cuaca yang sangat terik. Hana dan Hayashi hampir membasahi seluruh tubuh mereka dengan keringat dan nafas mereka berderu hebat. Hana dan Hayashi menggunakan topi jemari pantai untuk sedikit menghalau sinar matahari.
"Tenang saja, itu akan menjadi sejuk setelah kita memasuki hutan." Eiji yang memimpin jalan, sedikit berbalik tanpa menghentikan langkah kakinya. Dia menatap khawatir pada Hana yang bernafas berat.
Ryu yang berada di barisan paling belakang juga mengusap keringat yang ada di dahinya menggunakan punggung tangan, cuaca di sini benar-benar sangat panas. Mereka masih terus berjalan melewati jalan setapak.
Senyum kecil Ryu sedikit terangkat saat menyapa kedua wanita itu, alasan kenapa kedua perempuan itu bernafas berat dengan wajah memerah bukanlah sepenuhnya karena faktor kepanasan dan lelah. Melainkan ada juga faktor lainnya, yaitu vibrator yang tak henti-hentinya bergetar di dalam vagina mereka masing-masing.
Eiji berada di barisan paling depan, ada Hayashi, Arata di belakang nya, lalu ada Hana di depan Ryu yang berada di barisan paling belakang. Hana, sedikit menengok ke belakang, dia menelan ludah saat tatapannya tertuju pada kaos Ryu yang basah di daerah dadanya.
"Hah, hah, hah ... Nnn ..." Hana kembali memalingkan pandangannya ke depan agar tidak ada yang mencurigainya.
Arata juga, dia sesekali mencuri pandang ke arah gadis yang ada di belakangnya. Dia melihat Hana benar-benar sangat erotis dengan keringat yang terus mengalir dari tubuhnya.
Hayashi menggunakan gaun one piece yang terbuka karena cuacanya juga sangat panas, sedangkan Hana hanya menggunakan kaos polos pendek dengan celana panjang. Dia membuka jaket yang sebelumnya dia gunakan karena gerah yang luar biasa.
Masing-masing dari mereka juga membawa ransel dengan kebutuhan masing-masing. Mungkin hanya Eiji yang membawa makanan dan juga di bantu oleh Ryu yang membawa beberapa daging di ransel lainnya.
Setelah berjalan cukup dekat, akhirnya mereka sampai di Hutan. Di sambut dengan udara sejuk yang menabrak tubuh mereka.
"Sebentar lagi kita akan sampai di pondok nya." Ucap Eiji.
Hayashi juga sudah menghela nafas lega ketika vibrator yang bergetar dalam vaginanya berhenti. Namun dia tidak bisa menghentikan perasaan terangsang yang ada di tubuhnya.
Setelah berjalan cukup lama. Akhirnya mereka sampai di pondok yang berada di tengah hutan. Pondok itu bisa di bilang cukup besar karena memiliki dua lantai, terbuat dari kayu yang menambah kesan natural.
"Oke, kalian bisa bersiap– dimana Hana dan Yamaguchi?" Eiji terkejut hanya melihat Hayashi dan Arata.
Arata dan Hayashi yang bingung, menengok ke belakang mendapati Hana dan Ryu yang tidak ada.
***
Hana yang saat itu tidak kuat menahan gairah oleh rangsangan yang ada di dalam vagina miliknya, apalagi dengan keringat Ryu yang terus menetes. Menyeret pemuda itu diam-diam tanpa di sadar oleh siapapun. Hana sudah mengetahui hutan ini karena Eiji sering mengajaknya ke sini saat kecil.
Nafas Hana berderu kuat dengan wajah yang merah, dia menggenggam tangan Ryu tanpa mengatakan apapun dan terus menyeret pemuda itu. Hingga tiba di sebuah pondok kecil tempat untuk beristirahat.
Hana segera meletakan ranselnya di sisi bangku kayu dan memeluk Ryu dengan kuat. Menarik nafas dalam-dalam pada dada Ryu yang basah.
"Lihat siapa yang terangsang ..." Ryu juga meletakan ranselnya yang selama ini membebani nya.
"Ahhh Ryu! Kumohon .. aku sudah tidak bisa menahan nya." Hana mengerang saat menjilati leher Ryu yang memiliki keringat mengalir.
Ryu segera mempertemukan mulut nya dan mulut Hana, mereka berciuman dengan sangat intens dengan sejuk nya angin yang menabrak tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Misterius.
Short StoryYamaguchi Ryuichi, mendapati aplikasi misterius yang terinstall di smartphone miliknya. Karena keberadaan aplikasi tersebut, kehidupannya yang biasa dan datar kini berubah 180%. Pria yang biasa saja, namun tidak biasa saat kau mengenalnya lebih dek...