Saat ini sudah istirahat kedua. Juna dan kawanan akhlaklessnya minus Bintang tengah berkumpul diatap sekolah mereka.
Seperti janji mereka kemarin, mereka akan membantu Juna untuk confess ke Bintang. Dan sekarang mereka tengah membahas persiapan apa saja yang harus dilakukan.
"Jadi lu mau nembak dimana bang?" Tanya Winar membuka pembahasan.
"Rencananya sih mau di villa gue yang waktu itu kita nginep, sekalian ngajak dia lihat Bintang." Jelas Juna diangguki teman-temannya paham.
"Leh ugha, bisa romantis juga lu tong." Gurau Ben yang mendapat decakan malas Juna.
"Oke deh, entar kita harus ngapain?" Tanya Hesa.
Juna sempat berpikir sebentar sebelum kembali menjelaskan, "kalian siapin aja tempatnya, bikin tempat itu seromantis mungkin, gue juga mau ngajak makan malam dulu aja sebelum lihat Bintang di balkon."
"Oke, jadi entar malem lu jemput Bintang dan ngajak dia ke villa, terus kalian makan malem dilanjut sama lihat Bintang di balkon?" Tanya Yudha memastikan diangguki semangat oleh Juna, "nah yah gitu!"
Teman-temannya manggut-manggut paham dan hening beberapa saat, sedang berpikir persiapan apa yang harus mereka lakukan.
"Oke deh, gampang, entar gue sama yang lain siapin, lu tinggal siapin diri dan lakuin sesuai rencana aja." Final Reno diangguki yang lain, kemudian mereka membubarkan diri karena kelas sebentar lagi dimulai.
"Duh ga sabar banget. Ini jantung juga rasanya pengen meledak aja."
Juna saat ini tengah rebahan di sofa ruang tamu villanya. Melihat teman-temannya riwa-riwi mempersiapkan acara confess Juna.
Keliatan ga ada akhlak tapi Juna emang lagi grogi setengah mati, dia jadi ga bisa fokus bantu-bantu, malah berakhir ngacauin semua persiapan. Alhasil, Juan disuruh duduk sama Winar yang udah dongkol liat temennya itu.
"Bintang, lu mau ga jadi pacar gue?" Gumam Juna kemudian mengusak rambutnya frustasi.
Dia benar-benar tidak bisa merangkai kata yang romantis untuk didengar. Bukan style nya sama sekali, tapi demi Bintang, Juna bakalan nyoba buat berusaha bikin dirinya seromantis mungkin.
"Lu udah kayak orang gila Jun." Celetuk Hesa tiba-tiba dibelakang Juna membuat Juna terkejut dan jatuh dari sofa.
Juna mengusap punggungnya yang membentur lantai sambil mengaduh sakit, "ngagetin aja lu setan! Lagian ya gue kan grogi banget cuy." Adu Juna yang kembali duduk diatas sofa.
"Lu santai aja kali nyed, pasti bisa lah lu confess dengan romantis ke Bintang." Hesa menepuk pundak Juna memberi semangat.
"Kayak yang ada beban negara aja lu bang." Gurau Bayu, sepupu Juna yang sedang duduk berdua bareng pacarnya, Tian.
"Ya lu dulu pas nembak Tian ga grogi apa?" Sewot Juna.
Bayu ngakak dan berkata, "ya kaga dong, tanya aja ke Tian." Bayu menyenggol bahu Tian disebelahnya, "apa?" Tanya Tian bingung.
"Dulu Bayu pas nembak lu grogi ga dek?" Tanya Juna, kalo ke Tian manggil dek, soalnya Tian masih ada akhlak :)
"Halah mas, orang Bayu dulu nembak gue berasa lagi ngajak nongkrong." Tian berucap malas sambil menggeplak bahu Bayu.
"Ga bisa diharapkan." Malas Juna yang memejamkan matanya pusing.
"Mas tenang aja sih, ikutin aja kata hati mas, ga usah mikir harus romantis, yang dibutuhin dari mas tuh keseriusan dan ketulusan. Udah mas santai aja." Saran Tian yang mendapat acungan jempol dari Juna, "thanks dek, lu emang terbaek."
Tian bangkit dan menarik Bayu untuk ikut dia membantu teman-teman Juna yang sibuk bikin persiapan, demi teman mah pasti bakalan dibantuin.
"Udah tenang aja, gih sana siap-siap. Mandi yang bersih, terus dandan yang ganteng." Suruh Winar menarik tubuh Juna agar bangkit dari rebahan kemudian mendorong tubuhnya agar bersiap-siap.
"Huh, gue pasti bisa!" Gumam Juna menyemangati dirinya sendiri.
Friend?
ContinueCharacter unlocked 🔓
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend? | Yeonbin [End]
Novela Juvenil[END] katanya sih temen, tapi kok dag dig dug serr? "kita mah temen, ya ga yang?" Yeonbin short story Warn!! : bxb, homophobic silahkan angkat kaki dari book ini, short chapter, typo writing, bahasa kasar, garing, gaje, dan cringe. Yeonbin area!! T...