"Mau heran, tapi mereka se-spesies sama abang gue" - Reyna
"REYNAA" teriak Giselle menghampiri Reyna bersama Kirana.
Giselle lalu memeluk Reyna.
"Ada apa kak?" tanya Reyna bingung karena Giselle tiba-tiba memeluknya.
Saat ini jam istirahat sehingga banyak siswa tengah berada di kantin untuk mengisi perutnya.
"Kangen" ucap Giselle.
"Tumben banget" ucap Kirana lalu duduk di hadapan Reyna dan Giselle. "Hai Nia"
"Hai juga kak" ucap Nia yang sedari tadi juga sudah duduk dihadapan Reyna.
"Kok tumben berdua doang?" tanya Reyna karena biasanya mereka bersama kakak dan para gengnya.
"Engga tau tuh mere.." ucap Kirana terpotong dengan teriakan yang melengking memenuhi seisi kantin.
"REYNAAAAA" ucap seorang pria berlari menghampiri Reyna yang tak lain adalah kakaknya Haikal.
Haikal lalu menarik Giselle agar berdiri dan duduk di samping Reyna.
"Apa-apaan lo sih kal, berisik tau ga?" Ucap Giselle sembari mengelus telinganya yang panal. (Padahal dia kan juga berisik ya?)
Haikal hanya cengengesan lalu mengambil sepotong siomay milik Reyna dan memakannya. Tak hanya itu ia juga mengambil es teh milik Reyna dan meminumnya.
Yang lain hanya melihat itu tanpa tertarik, karena sudah biasa Haikal bersikap seperti itu.
"Ish abang" ucap Reyna lalu menarik siomaynya kembali "pesen sendiri sana. Kebiasaan!" Lanjutnya lalu memakan siomay miliknya yang sisa setengah.
"Gue laper dek" ucap Haikal
"Ada maunya baru deh dipanggil adek, cih" ucap Giselle yang kini sudah duduk di samping Kirana.
Kirana segera beranjak dari duduknya."Gue mau pesen kalian mau nitip apa?"
"Gue mau siomay kaya Reyna" ucap Haikal
"Ga tanya lo" jawab Kirana ketus, ia lalu menoleh kepada Giselle bergantian ke Reyna dan Nia.
"Gue ikut aja" ucap Giselle
"Gue engga kak" ucap Nia karena ia memang sudah memesan bersama Reyna tadi.
"Reyna?" tanya Kirana
"Gue biar nanti abang aja yang beliin kak" ucap Reyna
"Iya iyaa gue ganti" ucap Haikal lalu beranjak juga dari duduk dan berjalan ke meja kasir diikuti Giselle dan Kirana.
Setelah kepergian mereka bertiga, datanglah Chandra, Arseno dan juga Renjana.
Chandra duduk di samping Reyna. Sedangkan Arseno dan Renjana dihadapan Reyna di samping Nia.
"Reynaa" ucap Chandra manja mendekatkan duduknya dengan Reyna. Reyna merolling eyes matanya. Merasa aneh dengan tingkah pria di sampingnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa || On Going
Подростковая литератураSadewa Chandra Mahendra pria yang tak pernah bisa menjalani kehidupan dengan tenang, bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh hati. Namun, karenanya gadis itu justru mengalami teror dari musuhnya. Bagaimanakah Chandra melindungi sang gadis...