Chapter 15

178 9 0
                                    

Waktu terus bergulir, matahari mulai meninggalkan tempat ternyaman ya untuk diberikan kepada sang rembulan. Hembusan angin dingin menerpa tak membuat seoarang lelaki yang sedang merenung di balkon beranjak dari duduknya. Malam dingin dan lekat membuatnya terus berpikir. Apakah dia sudah siap untuk menghadapi nya?

(Flashback)

Malik baru saja mengakhiri panggilan bersama sang papa. Tidak ada bentakan atau kata kata kasar keluar dari mulut sang papa. hanya jawaban dingin yang diberikan sang papa ketika mengetahui bahwa Malik menghamili seorang gadis dan akan menikahinya besok, Ya besok. Malik diminta untuk menikahi aiza besok hari yang mana pada awalnya aiza menolak tetapi karena desakan sang abi dan saran dari ummi, aiza pun pasrah dan akan menerimanya walau dengan terpaksa.

Papa malik hanya terdiam mencerna perkataan sang anak. Hanya ada hembusan nafas kasar yang keluar dari mulutnya. Hening beberapa saat sampai pada akhirnya sang papa berbicara menanyakan dimana lokasi Malik sekarang. Malik pun memberikan alamat rumah sakit dimana aiza di rawat dan bertanya apakah sang papa bisa datang. Papa Malik pun menjawab "ya" . Ada rasa sedikit lega bahwa sang papa bisa datang besok. Dia sedikit takut jika sang papah tidak datang karena dia merasa tidak enak kepada keluarga Aiza.

"Sudah menghamili putrinya masa keluarga gw juga gak mau dateng" pikir malik risau saat itu.

Malik juga sedikit takut apakah waktunya tidak terlalu cepat untuk menikahi aiza besok hari. Abi Zubair menyarankan bahwa pernikahan harus segera di lakukan. Hal ini agar aib yang senantiasa di tutup akan bener benar tertutup rapat tanpa diketahui oleh banyak orang. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui hal ini tak terkecuali rayyan dan keluarganya. Karena hal ini, rayyan gagal menikah dengan aiza dan keluarganya pun sangat marah. Keluarganya merasa tertipu karena aiza, si gadis yang terkenal selalu menjaga pandangan, gadis Sholeha, anak bungsu dari pemilik pesantren ternyata sudah hamil.

Abi Zubair memohon maaf sebesar-besarnya kepada rayyan dan keluarganya atas insiden ini. Abi Zubair juga meminta mereka untuk tidak menyebarkan kabar ini kepada siapapun. Rayyan menyetujui hal itu tetapi tidak dengan keluarganya. Rayyan pun berjanji kepada Abi Zubair bahwasanya keluarganya tidak akan pernah menceritakan masalah ini kepada siapapun ucap rayyan sebelum pergi.

Malik pun menceritakan kepada Abi Zubair bahwa sang ayah akan datang besok. Abi Zubair pun mengangguk paham dan mengucap basmallah berharap keluarga Malik dapat menerima pernikahan sang anak dengan putrinya.

(Flashback off)

"Dal" panggil bayu
"Duo kupret dah nyampe tuh" ucapnya

Malik dan Bayu sudah berada di hotel tempat dia bermalam hari ini. Tadi sore Bayu sudah menghubungi angga dan juga farhan untuk datang ke Bogor,tetapi dia belum memberitahukan alasan sebenarnya.

Malik pun bangkit dan keluar dari balkon untuk bertemu dengan temannya.

"Hehhhh kadal!" Sambut Angga ketika  melihat Malik datang.
"Temen laknak lu ye
"Masa liburan kaga ngajak ngajak
"Tau nih berdua dua udeh cem b*j*"
"Berisik" ucap Bayu yang langsung duduk di sofa yang tersedia.
"Titipan gw dibawaiin?"tanya malik
"Tuhhh" tunjuk farhan di depan meja
"Thanks" Malik berkata dan mengambil bungkusan berwarna putih.
"Oh iya buat apaan sih njir itu" tanya Angga penasaran.

Pasalnya ketika Bayu menghubungi angga dan menginformasikan lokasinya, membuat Angga dan Farhan marah. Pasalnya dia sudah menunggu Malik dan Bayu  sangat lama di tempat biasa mereka bertemu. Bayu juga menyuruh mereka berdua untuk datang dan tak lupa malik menitipkan sesuatu barang untuk dibelikan yakni sebuah seperangkat alat sholat wanita.

"Si Malik mau kawin, eh bukan mau nikah kawinnya udah duluan" celetuk bayu

"Hah?!" Ucap keduanya terkejut
"Gw mau nikah" ucap Malik pada akhirnya
"Anjir gimana gimana?"
"Anjir ngeleg"
"Bangsat coba jelasin" ucap Farhan dan Angga masih ngelag
"Ya nikah bego, nikah ama cewe tapi udah dikawinin dulu sama si kadal satu!" Ucap bayu menunjuk Malik.
"Anjir kadal!"
"Sape cewenya nyet! Gile gile rekor banget si kadal cememewin cewe!"  "biasanya dia yang kena tipu"
"Anjirrr lah ahahaahah"

Ketika Takdir Sedang Bercanda (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang