{1} BARA DEVANDRA ARMAGA

16 1 0
                                    

~Happy Reading~

Hari ini adalah hari Senin. Hari yang tidak disukai oleh beberapa siswa/siswi. Karena apa? Ya,kalian pasti tau. Di hari Senin itu pasti diadakan upacara bendera yang mana siswa/siswi harus berdiri di bawah teriknya matahari. Capek? Sudah pasti itu yang mereka rasakan. Apalagi kalau amanatnya puanjang :v

Sama seperti laki-laki yang kini melangkahkan kaki jenjangnya dengan ogah-ogahan menuju motor sport hijaunya yang terparkir rapi di garasi rumah. Dengan tidak bersemangat ia memakai helm dan mulai melajukan motornya membelah ramainya jalanan. Hari ini ia berencana untuk bolos upacara, toh untuk apa juga ikut upacara? -pikirnya.
Untuk menghargai para pahlawan yang sudah berjuang memerdekan Indonesia, gimana sih mas:v

Tidak terasa sudah 20 menit lamanya ia berkutat di jalan dan sampailah ia di sekolah impian para orang tua untuk anak mereka. SMA Gravity. Sesampainya di parkiran, seluruh mata tertuju padanya. Pujian demi pujian pun terlontarkan untuknya.

"Makin ganteng aja sih calon suami!"

"OMOO!! Calon pacar gue!!"

"Makkk!! Calon mantumu makin cakeppp!!"

"Pangeran gue!!"

Pujian seperti ini sudah biasa dia dapatkan. Dan itu sudah tidak mengejutkan lagi. Wajar saja dia digandrungi banyak perempuan seperti ini. Tapi siapa sih dia sebenarnya? Dia BARA DEVANDRA ARMAGA. Laki-laki yang bisa dibilang baik tapi juga bisa menjadi seseorang yang paling menakutkan dalam sekejap. Laki-laki yang terkenal dengan sebutan batu berjalan. Dingin, keras kepala, arogan, irit bicara, ya itulah Bara.

Walaupun demikian, ia bisa disebut sebagai aset sekolah. Mengapa demikian? Semua itu karena dia adalah ketua ekskul futsal, sekaligus ganda putra unggulan SMA Gravity dalam olahraga tepuk bulu. Jadi? Pesona dari seorang Bara tidak perlu diragukan lagi.

"Weiihh brader, dari mana aja lo?" Sapa seorang laki-laki yang menepuk bahu Bara. Dia Arka. Arka Geovano Permana, wakil ketua OSIS sekaligus sahabat Bara.

"Menurut lo?!" Ucap Bara asal.

"Etdahh, ditanya malah balik nanya!" Sahut laki-laki yang kini merangkul bahu Bara. Bukan, dia bukan Arka. Dia Rifky. Rifky Setya Wijaya, laki-laki yang paling tidak bisa diam diantara 3 sahabat Bara lainnya.

"Bodo!" Ketus Bara yang masih duduk anteng di motor sportnya.

Busettt! Kek cewek PMS -batin Rifky.

Kriiingg!!!

Bel pertanda upacara akan segera dimulai pun sudah berbunyi nyaring. Hal ini membuat siapa saja bergegas menuju lapangan upacara. Tapi ini tidak berlaku untuk mereka berlima.

"Cabut!" Ucap seseorang dengan nada dinginnya.
Dia Gibran Alexander, laki-laki yang memiliki sifat sebelas duabelas dengan Bara. Walaupun begitu, dialah sahabat Bara yang paling waras:v

"Kemane?" Tanya Rifky yang sedikit lemot.

"Ketempat biasa" Kini giliran Adip yang membuka suara.

"Ha?" Tanya Rifky yang masih cengo.

Adip yang kadar kesabarannya setipis tisu pun menonyor kepala Rifky.
"Kantin! Gue laper."
Adip Oktavian, sahabat Bara yang paling suka makan. Menurutnya, makan adalah hal utama dalam hidup. Laki-laki ini emang gampang laper ya bunda bunda. Tapi dia itu gak gendut. Badannya aja malah kurus:v  Kadang ais tu mikir, apa jangan jangan dia cacingan ya?!

"Gak usah nonyor nonyor kepala gue!" Kesal Rifky.

Mereka bertiga yang menyaksikan itupun hanya diam tak mau melerai keduanya. Lumayan pagi-pagi liat dua bekantan berantem, pikir mereka.
Bara yang mulai jengah dengan tingkah keduanya pun membuka suara.

"Diem! Cabut sekarang!" Perintah Bara seolah tidak bisa ditolak.

"Gasss!! Daripada disini ntar ujung-ujungnya disuruh upacara" sahut Arka yang bersemangat.

Mendengar ucapan Arka mereka hanya berdehem sebagai jawaban. Toh benar juga ucapan Arka.
Tapi tiba-tiba....

Pletakkk!!

Sebuah jitakan mendarat mulus di jidat Arka. Dan pelakunya...
"Eh Jamal!! Lo itu waketos malah ngajarin yang nggak bener!!" Protes Adip yang gemas akan perkataan Arka.

"Tapi omongan lo emang bener sih." Sambungnya seraya mengangguk angguk tanda setuju.

"Anj*ng" Umpat Adip kala kepalanya ditonyor oleh Gibran dan setelahnya langsung membekap mulutnya sendiri.

Bara yang menyaksikan interaksi tidak jelas antara mereka hanya menggelengkan kepala pelan. Setelahnya melenggang menuju kantin yang langsung diekori keempat sahabatnya.

---------
Suasana kantin kali ini sepi, pasalnya semua murid tengah melaksanakan upacara di lapangan utama SMA Gravity. Sedangkan Bara dkk memilih menghabiskan waktunya untuk membolos daripada dijemur seperti ikan asin-pikir mereka.

Kini Bara ddk memilih meja yang berada di paling pojok. Tujuannya jika diadakan pengecekan mereka tidak ketahuan.

"Eh kalian mau pesen apa? Biar gue pesenin." Tawar Arka.

"Kalo gue, bakso aja" Jawab Gibran yang senantiasa dengan wajah datarnya.

"Gue samain punya Gibran." Sahut Bara.

"Gue samain juga." Ucap Adip.

"Kalo gu---"

"Nggak nanyak!" Potong Arka.

"ANJ*NG LO AR!!" Teriak Rifky sebal.

Hal itu sontak saja mendapatkan tatapan tajam dari Bara dkk. Bagaimana bisa dia diajak bolos malah teriak teriak? Heh?! Mau ketahuan apa?

"Hehehe, maap boss! Replek." Ujar Rifky seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Si Arka duluan booss!" Adunya lagi.

"Apaan kok gue?" Ceplos Arka.

"Lo berdua sama aja!" Tekan Bara.

"Yaudah, yang waras ngalah. Lo mau pesen apa Raden Rifky??" Tanya Arka dengan nada yang dilembut lembutkan, hal itu sontak membuat Rifky ingin mual saja.

"Nasgor aja." Final Rifky.

Setelah itu, Arka segera bergegas menuju kantin langganannya,Kantin Bu Elis.

"Bu Eeeliiis." Panggilnya sok imut.
Padahal emang imut sih:v

"Iya nak Arka, mau pesen naon?" Tanya Bu Elis yang sudah berdiri didepan Arka yang hanya berbatasan dengan sebuah meja yang tak terlalu tinggi.

"Bakso 3, nasgornya 2, sama minumnya kayak bisa ya Buuu."

"Shiap nak Arka."

Setelahnya, Arka kembali ke mejanya dan menunggu pesanannya datang. Tak berselang lama pesanan mereka pun datang. Dan mereka menikmati makanannya masing-masing.

#20/6/23

PESAWAT KERTAS UNTUK BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang