Chapter 20

21.5K 1.3K 21
                                    

Prilly dan Kaia pun telah sampai di sebuah cafe, mereka pun turun, Prilly pun turun menggunakan kacamata hitamnya, karna tidak mungkin dia keluar dengan mata sembabnya.

"Ayo Prill masuk" Ucap Kaia. Prilly dan Kaia pun masuk dan duduk di tempat duduk paling pojok dekat jendela.

"Mba mau pesen apa?" Tanya pelayan itu.

"Hot Capuchino, lo Prill?" Tanya Kaia.

"Hot Chocolatte" Ucap Prilly.

"Baik, pesanan 15 menit akan diantar, terimakasih" Ucap Pelayan itu dan pergi. Prilly pun membuka kacamatanya.

"Sekarang lo jelasin apa yang terjadi sama lo?" Tanya Kaia. Prilly pun kembali meneteskan air matanya.

"Kalo lo blm siap cerita gak papa kok" Ucap Kaia.

"Kai, Ali cuma manfaatin gue Kai" Ucap Prilly terisak.

Deg!!!

"M...maksud lo?" Tanya Kaia.

"Iya, dia cuma manfaatin gue! Dia sebenernya udah punya pacar, dia mau pacaran sama gue supaya dia gak di kejar-kejar sama siswi-siswi di sekolah, dan nama pacarnya Echa" Ucap Prilly terisak. Kaia pun langsung memeluk Prilly.

'Ali memang keterlaluan!!! Awas aja lo Li nanti!!!' Batin Kaia.

"Gue udah gak tau lagi Kai, gue bener-bener udah lelah! " Ucap Prilly.

"Lo gak boleh ngomong gitu Prill, gue atas nama adek gue minta maaf ya" Ucap Kaia.

"Gue udah maafin dia kak, tapi rasa kekecewaan itu masih ada" Ucap Prilly.

"Iya gue ngerti kok" Ucap Kaia, Kepala Prilly pun terasa sangat pusing dan hidungnya pun mengeluarkan darah dan dia pun pingsan. Kaia yang tak mendengar suara nangis Prilly lagi, langsung melihat Prilly.

"Prill.. Astagfirullah Prilly" Ucap Kaia.

"Prill... Bangun Prill" Ucap Kaia.

"Prill" Ucap Kaia lagi, langsung saja Kaia membawa Prilly kedalam mobilnya dan melajukan kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit Kaia pun langsung memanggil perawat.

"Eh dokter Kaia, ada apa?" Tanya perawat itu.

"Tolong bantu saya, ambil ranjang roda sekarang! Prilly sedang berada di mobil saya dia pingsan" Ucap Kaia, suster-suster itu pun langsung mengambil ranjang roda, dan Prilly pun langsung di tidurkan di ranjang roda, dan di bawa ke ruangan UGD. Kaia pun langsung memeriksa Prilly.

"Dok, tekanan darah dan jantungnya sangat lemah" Ucap Suster. Kaia pun membelalak.

"Segera pindahkan dia ke ruangan ICU sekarang" Ucap Kaia. Para perawat itu pun membawa Prilly ke ruang ICU. Sedangkan Kaia menelfon Kevin.

"Halo Kev"

"Siapa ya?"

"Gue Kaia! Cepet ke rumah sakit Siloam sekarang"

"Oh dokter,Loh emgnya ada apa?"

"Prilly masuk ICU"

"A...apa?!!! Oke-oke saya kesana"

Telfon pun terputus. Kaia pun langsung masuk ke ruangan ICU.

* * * * * * * * * * * * * * *

"Guys kita kerumah sakit sekarang, Prilly masuk ICU" Ucap Kevin dengan mata merahnya. Semua pun membelalak kaget, dan langsung pergi mengikuti Kevin.

Skip.

Sesampainya dirumah sakit pun Kevin dan teman-temannya langsung berlari kearah ruang ICU. Dan mengintip Prilly dari luar jendela dan terlihatlah Prilly tengah tergeletak lemah dan sedang di tangani paramedis, Mila,Michelle,dan Dahlia pun menangis tersedu-sedu. Pintu ruang ICU pun terbuka.

"Prilly mau dibawa kemana?" Ucap Kevin.

"Prilly akan dibawa keruangan steril, karna kondisinya sedang kritis" Ucap perawat itu dan langsung pergi membawa Prilly. Kevin pun meneteskan air matanya, begitu pun Mila, Michelle, dan Dahlia yang semakin deras *Ujan kali ah deras wgwgwg* . Kaia pun keluar dari ruangan ICU dan memegang bahu Kevin.

"Kita serahin semua sama tuhan" Ucap Kaia, Kevin pun menangis di dekapan Kaia.

"Kalian sabar aja ya, gue akan berusaha semaximal mungkin untuk Prilly" Ucap Kaia.

"Makasih dok" Ucap semua, Kaia pun hanya tersenyum.

"Gue permisi pulang dulu ya, Cuma sebentar kok nanti gue balik lagi" Ucap Kaia.

"Iya dok" Ucap Kevin. Kaia pun pergi.

Kaia pun menuju parkiran mobilnya.

'Awas lo Ali awas!!! Bakal gue bikin lo penyesalan yang tiada ujung!!!' Batin Kaia, dan melajukan mobilnya.

Je T'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang