Chapter 9

111 15 31
                                    

Udah beberapa Hari ini Nadila dan Junkyu latihan menjadi orang tua. Lumayan melelahkan karena kenakalan Hyunsuk baginya berasa mengurus benar benar anak mereka. Hyunsuk ini mulai nakal lagi, namun tidak senakal dulu.

Saat ini Hyunsuk berada di kelasnya menikmati mata pelajaran biologi yang menurutnya lumayan gampang. Biologi ini mata pelajaran Hyunsuk, tapi kalo sudah berhadapan dengan fisika.  Hyunsuk nyerah dah.

Sampe jam istirahat, Hyunsuk ke kantin bersama keempat temannya. Seperti biasa tempat nongkrong mereka di tempat jualan brownies. Bukan cuman brownies si, tapi masih banyak makanan lainnya.

"Suk pulang ini Lo di jemput enggak?" Tanya Ni-ki.

Hyunsuk tampak berfikir. "Kayaknya gue pulang naik bus deh, kenapa emang?"

Niki melirik Beomgyu yang sedang tersenyum jail. "Ke warnet ga si? Udah lama juga" ajak Niki.

"Iya, suk. Udah lama juga nih kagak ke warnet ngegame. Ayolah sesekali kita tanding lagi" tambah Jungwon.

Hyunsuk tampak berfikir. Kali ini saja boleh kali ya? Semoga Junkyu yang notabennya sekarang ayahnya tidak marah. Hyunsuk berharap begitu.

"Bo——"

SREETT.

Bruk.

"Awss.."

Hyunsuk meringis saat ada yang menarik kursinya hingga dirinya terjatuh ke lantai. Pelakunya tertawa kencang.

Jungwon membantu Hyunsuk berdiri.

"Anjing Lo pikir ga bahaya kayak gitu?!" Bentak Beomgyu tak terima ketika temannya di perlakukan seperti itu.

"W-won"

Beomgyu menatap sinis ke arah perempuan yang telah melukai temannya itu.

"Emang kenapa? Dia pantes lho. Lagian cowok cowok kok caper si, mana caper nya langsung ke pemilik sekolah ini lagi. Di bayar berapa pak Junkyu sama Lo?"

Hyunsuk menggeleng. "G-gue enggak bayar apa apa. D-dia——"

"Alahhh!"

BUGH!

DUGH!

"Sshh..."

"Suk!" Jungwon menahan kepala Hyunsuk yang hampir terbentur dengan sudut meja. Jungwon berdiri, lantas ia mendorong siswi tersebut.

"Maksud Lo apa YEJI!" Teriak Jungwon.

Kantin sekarang menjadi ricuh. Seluruh siswa siswi menonton keributan di kantin. Hyunsuk sendiri sekarang sudah berdiri namun di pegangi oleh Beomgyu.

"Dia, dia itu banci tau. Lo ngapain temenin banci kayak dia" tunjuk Yeji pada Hyunsuk.

"Gue ga banci. Kenapa Lo ngomong kayak gitu? Gue juga enggak bayar pemilik sekolah ini" ucap Hyunsuk membuka suara.

"Alahhh, kalo mau boong akting yang bener, ketauan Lo. Nih rasain——"

Baru saja Yeji berniat menampar Hyunsuk. Seseorang menahan tangannya. Yeji terpaku saat melihat siapa yang menahan tangannya. Yeji sontak menurunkan tangannya, ia menunduk merasa malu karena yang sekarang berhadapan dengannya adalah.

Junkyu.

"Ada apa ini?" Tanya Junkyu datar.

Hyunsuk tidak bisa berkata kata lagi. Tubuhnya sakit gara gara di dorong tadi. Rasanya kayak, kaki Hyunsuk tuh ga bisa di gerakin. Kenapa ya?

"Itu pak, Hyunsuk tadi ngatain saya terus bahkan dia dorong saya" adu Yeji berbohong.

Hyunsuk menatap nanar Junkyu. Junkyu tau mana yang salah mana yang benar. Sebenarnya Junkyu sudah tersulut emosi karena melihat 'anak' kesayangannya di papah seperti itu oleh temannya. Bahkan Junkyu melihat kejadiannya dari awal sampai sekarang ia turun tangan.

BERANDALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang