Part 8 - Dima vs Altair

34 3 0
                                    

HAPPY READING!!!

Jangan lupa buat vote dan coment!!!

*
*
*

Kelas XII IPA 5 terlihat sangat ricuh. Karena saat ini mereka sendang mengerjakan tugas dari Bu Amel. Melanjutkan tugas kelompok kemarin. Sedangkan Bu Amel baru saja meninggalkan kelas. Katanya beliau sedang ada rapat dengan guru-guru yang lainnya.

Semua bekerja di kelompok masing-masing. Termasuk juga dengan Vania dan teman satu kelompoknya. Mereka mengerjakan tugas yang belum terselesaikan kemarin. Beberapa kali saling berdiskusi dan juga diselingi dengan candaan. Tentu saja mereka juga memanfaatkan jam kosong untuk bersantai di kelas.

"Vin, tugas yang gue kasih kemarin udah lo kerjain belum?" Tanya Vania kepada Marvin yang merupakan salah satu anggota kelompoknya.

"Kemarin udah gue kerjain dikit, ini mau gue lanjutin" Ucap Marvin menunjuk laptop yang berada di depannya.

"Lo Dim? Udah lo kerjain belum?" Vania beralih bertanya kepada Dima yang juga merupakan salah satu anggota kelompoknya.

"Belum" Ucap Dima menyengir kuda menampilkan wajah tanpa dosanya.

Vania menghela nafasnya lalu berkata, "Cepet lo kerjain, biar cepet selesai"

"Iya iya bawel, lagian masih minggu depan juga"

"Awas aja minggu depan punya lo belum selelai" Ancam Vania menatap Dima dengan tatapan kesal. Inilah resiko satu kelompok dengan orang yang selalu sibuk dengan organisasinya.

"Lebih baik lo kerjain sekarang aja, dari pada lo nganggur" Ucap Risya yang sibuk dengan alat tulis.

"Mumpung jamkos digunain sebaik mungkin" Ucap Dima yang masih sibuk dengan ponsel dan seakan tidak perduli dengan tugasnya.

"Makanya lo manfaatin buat ngerjain dari pada lo main hp mulu, biar cepet selesai"

Dima menghela nafasnya pasrah lalu berkata, "Iya, ini gue kerjain"

Dima meletakkan ponselnya dan beralih mengambil alih laptop yang dipegang oleh Vania. Gadis itu kebingungan menatap Dima.

"Katanya suruh ngerjain, ini mau gue kerjain" Ucap Dima yang merasa Vania menatapnya dengan aneh.

"Iya udah, cepet lo kerjain" Ucap Vania mengacungkan jempolnya.

Semua sedang berkutat dengan tugas masing-masing. Termasuk dengan kelompok yang lainnya yang fokus mengerjakan tugas dari Bu Amel. Terkadang juga diselingi dengan canda tawa bersama. Walaupun sedikit berisik tetapi lumayan menyenangkan.

"Van menurut lo ini gimana buat kajian teorinya?" Tanya Dima munjukkan laptop kepada Vania.

"Mana? Nggak kelihatan?" Ucap Vania karena terhalang Rara yang duduk di antara dirinya dan Dima.

"Pindah dulu Ra, gue mau konsul sama Vania dulu" Ucap Dima kepada Rara yang duduk di sampingnya.

"Ribet banget sih lo" Ucap Rara menatap Dima dengan malas berdiri dari tempat duduk dan berganti posisi dengan Dima.

"Gimana menurut lo?" Tanya Dima menunjukkan deretan kata di layar laptop.

"Bentar gue baca dulu" Ucap Vania yang dibalas anggukan oleh Dima.

"Gimana? Ada yang kurang?" Tanya Dima ketika Vania sudah selesai membaca tulisan itu.

"Van" Panggil seseorang mengalihkan perhatian Vania dan Dima. Vania menoleh ke arah Altair, orang yang memanggilnya.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang