Hai hai selamat malam Minggu ✨
Gimana ujiannya lancar? Atau ada yg belum ujian?
Semoga nilainya memuaskan ya..
Oh ya sebelum lanjut alangkah baiknya vote dan ramaikan komen di setiap paragrafnya 🔥🔥
Happy reading guys!
☆☆☆☆
Pagi ini, Zenia hampir kesiangan berangkat ke sekolah. Waktu tersisa hanya sepuluh menit lagi, Untung saja, dia sudah sampai di depan gerbang. Gadis itu kesiangan karena harus berjalan kaki dari rumah ke sekolah. Semalam juga Zenia tidak bisa memejamkan matanya, pikirannya terus memikirkan cara perlakuan Zoya ke Zenia.
Sesampainya di koridor, sorot mata siswa yang melihat Zenia berjalan seperti sedang membisikkan sesuatu. Semua murid menatap aneh ke arah Zenia, apa yang mereka bicarakan? Kenapa tatapan mereka seolah-olah Zenia melakukan kesalahan? Ntahlah, Zenia tidak mau ambil pusing untuk memikirkan semua itu.
Kaki Zenia sudah menginjak di lantai dua. Di sini juga sama, banyak pasang mata yang melihatnya tidak suka. Merasa menjadi pusat perhatian, Zenia menundukkan kepalanya sambil mempercepat langkah kakinya.
BRUK!
Saking cepatnya, dia menabrak seseorang yang berada di hadapannya. Ketika mendongak, cewek yang berhadapan dengan Zenia memasangkan wajah kesal.
"Jalan tuh lihat-lihat!" Sentak cewek itu dengan name tag bernama Clara Anindya beserta dua temannya yang berada di belakang Clara.
"Maaf, aku nggak sengaja." ucapnya, masih menundukkan kepalanya menatap sneaker berwarna putih.
Clara terdiam beberapa saat, mengingat-ingat wajah gadis yang ada di depannya ini. Mata Clara membulat saat mengingat siapa cewek ini. "Oh.. jadi ini katanya anak pembantu yang bikin Altezza marah?" wajah Zenia mendongak saat itu juga.
Sejak kapan Clara tahu soal itu? Memangnya dia teman Zoya? Setahu Zenia, teman Zoya itu bukan Clara. Lantas mengapa Clara tahu tentang kejadian kemarin? Pertanyaan itu muncul di kepala Zenia.
Siapa sih yang tidak mengenal Altezza, laki-laki yang selalu menggunakan handband di kepalanya? Seisi sekolah pun tahu, siapa Altezza. Selain tampan, Altezza juga di kenal sebagai manusia yang tidak mempunyai perasaan terhadap siapapun.
Clara berjalan mengelilingi tubuh Zenia sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Keren juga nyali lo bikin Altezza marah," Katanya dengan seringai tipis.
"Kalian tahu dari mana semua itu?" Zenia membuka suara, menanyakan apa yang ada di pikirannya tadi.
Clara tertawa mendengar pertanyaan bodoh dari Zenia. Lalu, Clara berbisik ke telinga sebelah kiri Zenia. "Semua udah tahu. Dan itupun Altezza sendiri yang memberi tahu lewat akun sosmed nya."
Tanpa menunggu jawaban, Clara beserta dua temannya pergi meninggalkan Zenia yang masih terdiam mematung. Jadi semua ini ulahnya Altezza? Padahal kemarin itu seratus persen kesalahpahaman. Mengapa Altezza menganggap ini serius?
Bel masuk sudah berbunyi. Lamunan Zenia buyar saat mendengar bel. Semua murid berlarian untuk masuk ke kelasnya masing-masing. Sedangkan Zenia, masih berjalan pelan menuju kelasnya. Di sela-sela perjalanan, Zenia sempat mendengar beberapa omongan orang.
![](https://img.wattpad.com/cover/343480803-288-k950814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN LARA || Jake Sunghoon Enha
RomanceKatanya, kasih sayang Ibu itu sepanjang masa. Kok aku nggak pernah merasakannya? "Aku sehina itu, Bu?" 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠‼️ 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐤𝐮. 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚�...