35. Hal yang menjadi awal dan akhir cerita

6.6K 435 161
                                    

Hmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmm... part ini tu... gimana ya...

baca aja deh hehhe


***

"Ji!"

"Aji!"

Dion membuka pintu kamar Aji begitu saja setelah berkali-kali memanggil Aji, cowok itu tidak kunjung muncul. Namun pemandangan yang pertama kali ia lihat ketika pintu kamar Aji terbuka membuat ia melongo dan terdiam.

Kata pertama yang ingin ia lontarkan pada diri sendiri adalah...

bangsat

"Anjing kenapa lo gak pake ngetuk bangsat!?" Aji yang terbangun membentak marah sambil bergerak cepat menyelimuti Bella yang terlihat masih tertidur. Untungnya bagian depan tubuh Bella sejak awal memang tidak terlihat.

Dion menarik napas. Masih kaget. Tapi ketika lolos dari keadaan yang tadinya mematung, Dion segera menutup pintu sambil berucap kata maaf.

"Sorry. Gak tau. Gak sengaja," ujar Dion dari balik pintu. Ia memutuskan untuk menunggu Aji di ruang tengah. Tentang situasi yang Dion lihat tadi, ia tidak pikirkan. Karena tidak ada ruang di otaknya sekarang untuk memproses itu. Ia juga tidak perlu memikirkan itu lebih lanjut karena kemungkinan pasti yang terjadi adalah Aji dan Bella pacaran dan mereka melakukan itu.

Sementara itu, setelah memastikan Dion telah menjauh dari kamarnya, Aji mempererat pelukannya dengan Bella. Bodo amat dengan Dion. Aji masih ingin menghabiskan waktu dengan Bella.

"Gak bisa napas," lirih Bella.

Aji tertawa kecil dan melonggarkan pelukannya.

"Udah bangun?" tanyanya lembut.

Bella mengangguk tersipu. Bayangan tentang apa yang mereka lakukan semalam muncul di kepalanya.

"Mau cium," pinta Bella. Bukannya semakin malu, Bella malah inginkan afeksi Aji.

Aji tersenyum dan mendaratkan kecupan pada kening Bella. Membuat Bella sedikit terkejut, membuka mata sebab ternyata Aji tidak mendaratkan kecup pada bibirnya. Namun entah kenapa, Bella merasa begitu tenang. Menaruh begitu banyak percaya pada Aji bahwa ia tidak akan melakukan apapun di luar keinginan Bella.

"Mau di bibir?" tanya Aji bercanda.

Sepertinya Bella sudah benar-benar jatuh cinta. Karena pada detik yang sama ketika Aji berhasil menangkap ragu dan mengurungkan niat untuk memberi kecup pada bibir Bella, cewek itu seperti mendapat keberanian lebih untuk terlebih dahulu mengutarakan hal yang sudah ia ungkapkan semalam.

"Aku sayang kamu..." bisik Bella.

Aji tersenyum. Tidak menyangka Bella akan mengatakan itu tiba-tiba. "Aku juga sayang sama kamu," balasnya.

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang