Budayakan vote dulu sebelum membaca >3
Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.
🏵️🏵️🏵️
El terus berjalan mencari keberadaan gadis berjilbab tersebut yang terus dipikirkannya, hingga membuat kepalanya pusing sendiri. Akhirnya El melihat gadis berjilbab tersebut yang sedang berjalan sembari memegang minuman. Minuman sama yang jatuh di seragam Nara.
El berlari menghampiri gadis tersebut lalu menarik pergelangan tangannya hingga mereka langsung berhadapan. Meka dan Nabila langsung menoleh ke belakang karena mendengar jeritan kaget Ara. Ternyata El, yang sedang memegang tangan Ara sembari menatap Ara lekat.
"Ngapain tuh?" tanya Nabila ingin menghampiri Ara, tapi dicegah oleh Meka. Tubuh Nabila panas dingin, melihat sikap El pada Ara yang selalu berubah-ubah.
"Kita liat dulu," ujar Meka yang diangguki Nabila. Sedangkan Tio, menatap ketiga adek angkatnya intens. Terutama Ara yang sedang bersama El.
Ara menatap El tajam, turun ke tangannya yang digenggam. "Lepas!" Ara menghentakkan tangannya kasar, berusaha menghempaskan tangan El yang begitu erat.
El melepaskan tangan Ara pelan. Ia terkejut dengan sikap gadis berjilbab di depannya yang sangat berbeda. El menatap Ara bingung, otaknya berusaha mencerna apa yang salah tentang kemarin.
Ara mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak keduanya. Ia akan menepati janjinya untuk menghilangkan rasa suka pada kakak kelasnya. Namun, melihat cara El yang seperti ini, membuat Ara kembali berharap.
"Ada apa?" tanya Ara dengan nada datar. Ara berusaha berbicara biasa saja dengan El, seperti bicara dengan orang pada umumnya.
El terdiam, kembali terkejut mendengar suara Ara yang begitu datar, seakan tidak suka padanya. Ia menatap heran dengan perubahan gadis berjilbab di depannya. Ke mana Ara yang dulu, yang selalu tersenyum manis hingga membuat El juga tersenyum?Dan kenapa dengan Ara di depannya ini?
Lo kenapa, Ra?
Rasa tidak tega hadir karena sudah berbicara kasar dengan laki-laki di depannya. Apalagi di depannya kakak kelas, dan ia hanya junior.
"Maaf." Ara membalikkan badan berniat melanjutkan kembali jalannya. Tapi lagi dan lagi, tarikan kasar langsung diterimanya.
Ara langsung membentur dada El karena tarikan yang begitu kuat. Selalu seperti ini yang dirasakannya, mentang-mentang Ara pendek.
Dulu gue bakalan suka diginiin sama lo. Dulu gue bakalan senyum sendiri, baper sendiri kalau diginiin. Tapi sekarang, waktunya gue sadar diri sama posisi gue. Gue benci, sama diri gue sendiri yang begitu bodoh
Dengan cepat El mengunci pergerakan Ara yang ingin mundur kembali. Karena kesal dengan sikap El, Ara memberanikan diri untuk membalas tatapan El. Ara menahan nafas, karena jarang melihat tatapan lembut El. Rasanya ia ingin menangis di tempat karena untuk pertama kalinya Ara melihat El dengan tatapan lembut.
"Lepasin!" Ara sudah memukul dada El berulangkali. Bukannya semakin dilepas, El justru semakin mengunci pergerakan Ara.
"Lepasin, El!" El hanya diam, melihat gadis di depannya yang semakin meronta.
"LEPASIN KAK!" teriak Ara sembari menatap El tajam dengan nafas ngos-ngosan.
Mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian karena suara Ara yang berteriak. Meka dan Nabila menelan salivanya kasar lalu menatap Tio. "Tahan. Kita liat dulu," kata Tio menahan keduanya yang ingin bertindak. Sebenarnya Tio juga ingin membawa Ara paksa dari El.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELARA
Novela Juvenil[ USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] DILARANG PLAGIAT!!⚠️⚠️ ----------------------------------------------------------------- Rara Adhisti Wijaya, panggil saja Ara. Gadis berjilbab yang ceria dan murah senyum yang langsung suka pada El Denandra ketik...