Kalau masih cinta, ya bilang.
Kalau ada masalah, ya diselesaikan. Jangan malah ngilang.—dear bagas; ayo balikan!
***
006. Mood booster
"Lo ngomong apaan ke Feli?!" sergah Bagas ketika Adit hendak memakai helmnya, jam sekolah telah selesai dan waktunya pulang.
"Huh? Ngomong apa?" Adit menatap bingung.
"Lo bilang kalau gue selingkuh ke Feli! Maksudnya apa?!" Bagas terlihat sangat kesal pada Adit, tatapannya seakan ingin membunuh Adit saat itu juga.
Sementara, Adit yang baru ingat percakapannya tadi bersama Feli di lapangan basket langsung tertawa. "Yaelah, Bagas! Gitu doang marah, lagian lo sama Feli udah putus, 'kan? Gue juga gak ada niat apa-apa bilang begitu, cuma nebak doang apa alesan lo putusin Feli," jelas Adit sembari cengengesan.
Namun, Bagas masih memasang tampang kesal. Dia tidak terima saat disebut selingkuh karena Bagas tidak pernah melakukan itu, jika ia sudah tidak mencintai pasangannya maka Bagas akan jujur ketimbang mendua.
"Ngapain sih lo kepo sama urusan orang?! Apa pun alesan gue putus sama Feli itu bukan urusan lo!" sentak Bagas.
"Ya emang bukan urusan gue, tapi dia juga penasaran kali, Gas. Dia bingung kenapa tiba-tiba diputusin sama lo, dan lagi ... dia minta gue nanya ke lo apa alesan lo mutusin dia," tutur Adit.
Bagas diam, malas menjawab. Apalagi saat ia lihat Feli datang ke arahnya. "Pokoknya ini yang terakhir, awas aja kalau lo nyoba ikut campur urusan gue!" ucap Bagas memberi peringatan, sebelum akhirnya pergi dari sana.
Feli yang tahu Bagas akan pergi lantas bergegas menghampirinya. "Bagas!" panggil Feli dengan suara kencang.
Bagas tak peduli, dia memakai helm dan bersiap menghidupkan mesinnya. Namun, kehadiran Fariz mengurungkan niat Bagas.
"Pulang sama gue!" ucap Fariz memaksa.
"Apaan sih lo? Gue bisa pulang sendiri, lo pikir gue lumpuh!" seloroh Feli, dia jadi melupakan tujuannya menghampiri Bagas.
"Lo mau digebukin bokap lo lagi?!"
Tanpa pikir panjang Feli langsung menampar pipi Fariz, matanya menatap nyalang pada Fariz. Beruntung suasana parkiran sekolah sedang berisik karena suara kendaraan dari para murid, jadi bisa dipastikan tidak ada yang mendengar ucapan Fariz barusan.
"Lo bener-bener keterlaluan, Riz! Mulai sekarang gak usah ganggu gue lagi!" sentak Feli sebelum akhirnya pergi dari sana.
Feli sempat bertemu tatap dengan Bagas yang sedari tadi memperhatikannya, namun karena sedang diselimuti amarah, Feli langsung membuang muka dan berlari meninggalkan parkiran sekolah.
Bagas yang melihatnya tampak mengerutkan kening, apa yang terjadi antara Feli dan Fariz? Kenapa juga Feli menampar Fariz? Seumur-umur baru ini Bagas melihat Feli seberani itu, apalagi yang ditampar adalah Ketua OSIS.
—🦋🌻
Feli menangis, kenapa hidupnya semakin berantakan. Ayahnya, Bagas, lalu Fariz; cowok itu benar-benar menyebalkan, kenapa dia harus ikut campur urusan Feli? Kenapa dia harus bertindak seenaknya pada Feli? Memang Feli ini apa? Boneka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bagas: Ayo Balikan! 2023 ✓ | PROSES TERBIT
Teen Fiction[PUBLISH SECARA LENGKAP UNTUK PEMBACA SETIA] ❝She fell first, but he fell harder.❞ Saat rumah bukan lagi tempat aman dan ternyaman, Felicia Clarabell menemukannya dalam diri Bagas Danadyaksa. WARNING! Terdapat adegan kekerasan juga bahasa kasar, har...