Haruto seolah mendapatkan peringatan bahwa ia akan menghilang, ia bisa merasakan bayangannya mulai hilang dan semuanya seakan samar. Haruto ingin melihat matahari terbenam terakhir bersama Ruka sebelum ia benar menghilang. Haruto meminta Ruka menemaninya pergi ke taman kota yang tidak jauh dari rumah Ruka.
Haruto membeli bunga matahari untuk Ruka sebelum menjemputnya, ia mencium bunga matahari itu dan juga menaruh kalung cincin pernikahan mereka di dalam sebuah kotak. Haruto menjemput Ruka, Ruka tersenyum dan lebih cantik, memang sebenarnya ia sudah sangat cantik. Haruto dan Ruka berjalan beriringan memegang tangan menuju taman kota.
"Aku takkan pernah melepaskan genggaman tangan ini" gumam Ruka
Haruto tersenyum kepada Ruka.
"Kenapa menatapku seperti itu terus?" tanya Haruto
"Kamu memegang bunga itu. Pasti untukku kan?" ujar Ruka
"Bukan, untuk yang lain" canda HarutoRuka sengaja cemberut dan pergi mendahului Haruto, Haruto mengejar Ruka dan kembali mengenggam tangannya.
"Kita berjalan dulu sampai tepi jembatan batu itu" ucap Haruto
Mereka sampai dijembatan batu itu dan duduk disana, melihat matahari sebentar lagi terbenam, Haruto memberikan bunga matahari itu kepada Ruka.
"Rawatlah bunga ini, Ruka. Kamu akan kembali ke masa depan setelah ini kan?" tanya Haruto
Ruka mengangguk.
"Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, aku ingin menghilang bersamamu, Haruto" jawab RukaHaruto menempelkan jari telunjuknya di bibir Ruka untuk tidak berbicara itu lagi.
"Semua harus butuh pengorbanan, Ruka. Dan semua ini tidak juga kebetulan, kita bertemu karena takdir dan berpisah juga karena takdir. Kamu harus ingat ini selamanya dalam hidupmu, Ruka. Aku berkorban untukmu agar tetap hidup selamanya, kamu harus berbahagia lebih dari hari ini atau masa depan yang sangat membuatku takut. Aku takut jika kamu terluka atau sedih, sekarang kamu harus lebih banyak tersenyum dan jangan terpuruk lagi" ucap Haruto
"Bisakah aku berjanji padamu, Haruto? Rasanya sangat sulit. Aku tak bisa membayangkan ini terjadi, Haruto. Haruto, aku mohon jangan pergi" kata Ruka
Haruto tersenyum, ia melepaskan cincin dari kalung yang dipakai Ruka dan juga dirinya. Lalu, menyematkan dijari mereka masing-masing.
"Kita sudah berjanji akan hidup lebih baik daripada hari ini atau besok. Ini sebagai ikatan diantara kita bahwa kita pernah menikah dimasa depan dan aku tidak akan melupakan ini semasa hidupku" kata Haruto
Ruka tak mampu membendung air matanya lagi, ia memeluk Haruto dengan bayangannya yang sedikit samar dan menghilang. Ruka memegang tangan Haruto namun tak bisa mengapainya, Ruka tak mau kehilangan Haruto, separuh dari jiwanya. Mungkin di masa depan sebelum Haruto datang, Haruto penuh dengan tangisan dan kini kembali pada Ruka yang harus melepaskan Haruto menghilang karena telah berkorban untuknya.
"Kamu sudah janji padaku kan, Ruka? Kamu tidak akan pernah mengingkarinya kan?" ucap Haruto berlinang air mata
"Tidak, Haruto. Tidak seharusnya kamu pergi, aku akan menggantikanmu sebagai gantinya, sebaiknya aku saja yang hilang atau mati saja. Kamu tidak boleh pergi begini" kata Ruka
Haruto mencium bibir Ruka sebelum benar-benar hilang, ia mencium bibir dan kening Ruka, lalu memegang pipi Ruka.
"Aku mencintaimu, Kawai Ruka. Maaf aku harus menghilang selamanya" kata Haruto
Haruto pun hilang bersamaan dengan matahari terbenam, Ruka menangis histeris dan meneriakkan nama Haruto.
"Jangan pergi, Haruto. Haruto, kamu dimana? Jangan tinggalkan aku. Aku mohon" teriak Ruka
Ruka menangis sekencang mungkin, tak peduli orang akan melihatnya seperti apa. Yang jelas, ia membutuhkan Haruto disampingnya saat ini. Namun, nyatanya Haruto telah benar menghilang bersamaan dengan terbenamnya matahari. Pria itu.. telah meninggalkannya dan mungkin tidak akan pernah kembali. Ruka begitu frustasi dan tidak percaya dengan semua ini, ia berharap sebisa mungkin bisa mengubah semua ini, namun Haruto telah menentukan pilihannya untuk Ruka dan Ruka benar menyesal akan semua itu. Mengapa ingin berbahagia harus melewati hal seperti ini? Ruka berusaha ingin mengelak kenyataan yang ada. Ia butuh Haruto, sangat membutuhkannya.
Sekitar jam sepuluh malam, Ruka baru saja pulang, ia begitu tidak bersemangat dan sangat pucat. Semua teman mencari Ruka begitupun dengan ibu Ruka.
"Ruka? Kamu darimana saja? Kenapa sendirian? Dimana Haruto?" tanya Asa
"Haruto? Dia.. dia sudah pergi" jawab Ruka
Dan kini, Haruto pergi menghilang sebagai bentuk pengorbanan dan cintanya menyelamatkan Ruka.
~ to be continued ~
KAMU SEDANG MEMBACA
A Midsummer Dream We've Ever Met
Fanfiction"Watanabe Haruto yang mencintai Kawai Ruka, mencoba pergi ke masa lalu untuk menghindari hari buruk yang menerpa Ruka" WATANABE HARUTO - TREASURE feat KAWAI RUKA - BABYMONSTER FANFICTION by MONDAYCHOCO