Matahari telah menenggelamkan diri berganti tugas dengan sang rembulan. Jaehyun sejak beberapa jam lalu sudah berada di rumah, dan Johnny bersama makhluk mungilnya belum juga pulang.
Jaehyun tak perduli, suasana rumah kembali tenang jika tak ada pengganggu kecil itu. Si Jung ini hanya duduk menatap tak minat layar televisi yang menayangkan berita malam.
Tak berselang lama, suara pintu terbuka di susul suara tangisan membuat kepala Jaehyun secara otomatis menoleh ke sumber suara. Sosok Johnny dan juga Renjun.
Kening Jaehyun berkerut melihat Renjun yang menangis dalam kondisi tidak baik, rambut berantakan, baju tak lagi rapi, serta kening sampai pangkal hidungnya terlihat memar.
Johnny tanpa bersuara langsung melangkah ke arah dapur di ikuti Renjun yang masih menangis. Entah apa sebabnya namun aneh saja melihat anak banyak tingkah itu menangis.
Jaehyun hanya mengidik acuh lalu kembali pada kegiatannya. Tak berlangsung lama suara tangisan perlahan mendekat dan Jaehyun terjengit kaget saat tubuh mungil itu di letakkan di pangkuannya, tentu Johnny sang pelaku. Pria jangkung itu memasukkan silikon susu ke mulut Renjun dan seketika membuat tangisnya terhenti.
"Jaga dia sebentar." Ucap Johnny lalu pergi.
Jaehyun hendak protes, tapi ia urungkan ketika melihat wajah lelah Johnny. Pria itu pasti kesulitan menghadapi sikap anak nakal itu.
Kini pandangan Jaehyun teralihkan pada Renjun yang menyender nyaman di dadanya sambil menyedot susu. Tercenung menatap memar di kening si kecil yang di sebabnya tersungkur karna Johnny. Dan pangkal hidung itu turut menjadi korban sempat terbentur meja.
Alasan si kecil menangis karna lapar dan juga lelah karna bermain, salah Johnny yang tak membawa bekal apapun untuk si kecil di kantor. Renjun tadinya sudah di tawari bermacam bagai makanan tetapi anak itu menolak dan tetap mencari susunya.
Bahkan anak itu sempat menangis histeris meminta susu pada Jihyo. Oke, Johnny yang malu!
Layar televisi terabaikan, Jaehyun betah memandangi wajah Renjun, mata si kecil mulai sayu dengan mulut bergerak aktif menyedot susunya.
Jaehyun menghembuskan nafas pelan, kenapa ia selalu terlibat dengan masalah Johnny mengurus anak ini. Botol susu lepas dari pegangan Renjun, mata bak rubah itu kini tertutup rapat menandakan si kecil telah tidur.
Jaehyun sekali lagi menghembuskan nafas lalu memegang tubuh Renjun dan bangun, ingin membawa si kecil ke kamar Johnny.
Sesampainya di depan pintu, Jaehyun mengetuk sekali tanpa menunggu jawaban dari sang empu langsung masuk. Di suguhi Johnny yang hanya memakai handuk menutupi area bawahnya. Layaknya seorang wanita, Johnny menutupi dadanya dan ekspresi terkejut dramatis.
Jaehyun hanya merotasikan mata malas menuju kasur dan meletakkan Renjun di sana.
"Bersihkan dulu tubuhnya, Hyung." Titah Jaehyun, selain berantakan sungguh! Renjun bau matahari! Entah di mana Johnny bawa anak itu bermain.
"Okay, aku akan siapkan air hangat."
Perkataan Johnny membuat Jaehyun yang hendak pergi kembali membalikkan badan.
"Cukup lap pakai tisue basah, sudah terlalu malam untuk anak kecil mandi."
Johnny mengangguk-ngangguk dan menatap Jaehyun yang hampir keluar.
"Jae..."
"Apa?"
"Bisa bantu aku?" Pinta Johnny mengerjapkan mata lucu yang jatuhnya menjijikan di mata Jaehyun.
Raut ekspresi Jaehyun sama sekali tak berubah, masih datar. "Bantu apa?"
"Bersihkan tubuh Renjun."
"Ti---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy and Papa
FanficSeorang anak kecil yang tiba-tiba masuk ke dalam kehidupan Johnny dan Jaehyun -JOHNNY -JAEHYUN -RENJUN -RENJUN HAREM- ⚠️ BXB Pedofillia, maybe?